This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday, March 25, 2016

Landasan Menikah

1. Jika landasan pernikahan adalah harta
maka pasangan bakal bercerai jika jatuh miskin.

2. Jika landasan pernikahan adalah kerana tubuh pasangan bakal lari jika rambut beruban & muka berkerut atau badan sudah menjadi gendut

3. Jika landasan pernikahan adalah anak, maka pasangan akan mencari alasan untuk pergi jika buah hati (anak) tidak hadir

4. Jika landasan pernikahan adalah kepribadian, pasangan akan lari jika orang berubah tingkah

5. Jika landasan pernikahan adalah cinta, hati manusia itu tidak tetap & mudah terpikat pada hal hal yang lebih, lagi pula manusia yang dicintai pasti mati

6. Jika landasan pernikahan adalah ibadah kepada Allah, sesungguhnya Allah itu kekal & Mahapemberi hidup kepada makhlukNya. Allah mencintai hambanya melebihi seorang ibu mencintai bayinya

7. Maka tak ada alasan apapun di dunia yang dapat meretakkan rumah tangga, kecuali jika pasangan itu durhaka kepada Allah. (lslampos)

Begini Caranya agar Harta Bisa Dibawa Mati

Kadang tidak sedikit manusia yang enggan mencari harta, hanya dengan alasan pasrah kepada Allah. Mungkin ia lupa masih ada yang harus kita beri bahkan bukan hanya 2,5%

Banyak yang bilang, hidup gausah kaya kaya, nanti di hisabnya lama, banyak yang di hitung. Mungkin ia lupa bahwa tanpa harta, ia takkan mampu menyempurnakan rukun islam yang terakhir. Yaitu pergi haji.

Tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa harta ga dibawa mati, ngapain repot-repot. Mungkin ia lupa dengan harta kita dapat memiliki pahala yang tiada putus-putusnya sampai mati sekalipun.

Salim A Fillah pernah berkata, "Jangan pernah berkata, harta tidak dibawa mati. Karena dengan harta, kita dapat menebar kebaikkan yang nantinya akan kita bawa mati.

Dari rizardila

"Jangan pernah berkata, harta tidak dibawa mati. Karena dengan harta, kita dapat menebar kebaikan yang nantinya akan kita bawa mati." (Salim A Fillah) Harta kita bisa bernilai pahala yang tiada putus-putusnya sampai mati sekalipun.

Kerugian Jika Memaksakan Kehendak

Murid atau anak yang nakal, mendidiknya tidak dilakukan dengan kekerasan dan pemaksaan.
Pemaksaan dalam kadar tertentu memang akan menghasilkan tindakan seperti yang diinginkan si pemaksa. Tetapi pada saat yang bersamaan ia memantik bara api yang akan menjadi sumber bencana di waktu yang akan datang.
Orang-orang yang terpaksa mengikuti dan melayani paksaan akan kehilangan rasa hormat kepada pemaksa. Seorang guru akan kehilangan kehormatan dari muridnya. Seorang bapak akan kehilangan bakti anaknya. Seorang suami akan kehilangan cinta istrinya.

Saturday, March 5, 2016

Ayo Perbaiki ! ayo !!

PERBAIKI JADWAL SHOLATMU, AGAR ALLAH ATUR JADWAL HIDUPMU...

Di bawah ini adalah tulisan dari kisah nyata sahabat saya mas Arief Budiman, CEO perusahaan advertising di Jogja, penulis buku Tuhan Sang Penggoda. Kisah penuh nasehat dengan ending yang mengejutkan, juga introspeksi.. Kenapa hidup kita berantakan? Jangan-jangan karena jadwal sholat kita yang juga berantakan..
Pada suatu hari di awal-awal saat memulai bisnis dulu, saya ketemu masalah seperti ini: saya janjian dengan 3 orang di Jakarta. Saat itu posisi saya di Jogja tanpa banyak kenalan di Jakarta dan cekak banget dananya. Begini jadualnya: Pak A janji ketemu hari Senin siang, Pak B hari Rabu pagi dan Bu C di hari Jumat sore. Jika saya mau gampang, saya harus berangkat naik kereta Minggu malam dan menginap di Jakarta 5 hari dan pulang Jumat malam. Sayanya yang bingung: nginep dimana, biaya makannya dimana? Duh ribet, padahal janjiannya udah di-arrange lama dan posisi orang yang mau saya temui itu Boss-boss semua untuk penawaran kerjaan promosi. Saya harus mengikuti jadual mereka, saya tak kuasa menentukan jadual karena saya yang butuh.
Pusinglah saya memikirkan jadual yang mustahil itu. Sampai seminggu menjelang harinya, saya ketemu seorang teman,yang ilmu agamanya lumayan. Karena belum menemukan solusi, saya pun curhat padanya. Teman saya mengangguk-angguk lalu bertanya,"Jadual sholatmu gimana?"
"Jadual sholat? Apa hubungannya?" saya keheranan.
"Sholat subuh jam berapa?" tanpa menjawab pertanyaan saya, dia meneruskan pertanyaannya.
" Errr... Jam setengah enam, jam enam. Sebangunnya lah.. Kenapa," jawab saya.
" Sholat dhuhur jam berapa?"
"Dhuhur? Jadual sholat dhuhur ya jam 12 lah..." jawab saya.
"Bukan, jadual sholat dhuhurmu jam berapa?" ia terus mendesak.
" Oooh, jam dua kadang setengah tiga biar langsung Asar. Eh, tapi apa hubungannya dengan masalahku tadi?" saya makin heran.
Temen saya tersenyum dan berkata,"Pantas jadual hidupmu berantakan."
"Lhooo.. kok? Apa hubungannya?" saya tambah bingung.
"Kamu bener mau beresin masalahmu minggu depan ke Jakarta?" tanyanya lagi.
"Lha iya, makanya saya tadi cerita...," saya menyahut.
"Beresin dulu jadual sholat wajibmu. Jangan terlambat sholat, jangan ditunda-tunda, klo bisa jamaah," jawabnya.
"Kok.. hubungannya apa?" saya makin penasaran.
"Kerjain aja dulu kalo mau. Enggak juga gak papa, yang punya masalah kan bukan aku...," jawabnya.
Saya pun pamit, jawabannya tak memuaskan hati saya. Joko sembung naik ojek, pikir saya. Gak nyambung, Jek. Saya pun mencari cara lain sambil mengumpulkan uang saku buat berangkat yang emang mepet. Tapi sehari itu rasanya buntu, buntu banget. Sampai saya berfikir, ok deh saya coba sarannya. Toh gak ada resiko apa-apa. Tapi ternyata beratnya minta ampun, sholat tepat waktu berat jika kita terbiasa malas-malasan, mengakhirkan pelaksanaannya. Tapi udahlah, tinggal enam hari ini.
Dua hari berjalan, tak terjadi apa-apa. Makin yakin saya bahwa saran teman saya itu tidak berguna. Tapi pada hari ketiga, hp berdering. Dari asisten Pak A,"Mas, mohon maaf sebelumnya. Tapi Pak A belum bisa ketemu hari Senin besok,. Ada rapat mendadak dengan direksi. Saya belum tahu kapan bisa ketemunya, nanti saya kabari lagi."
Di ujung telepon saya ternganga, bukannya jadual saya makin teratur ini malah ada kemungkinan di-cancel. Makin jauh logika saya menemukan solusinya, tapi apa daya. Karena bingung, saya pun terus melanjutkan sholat saya sesuai jadualnya.
Di hari berikutnya, hp saya berdering kembali. Dari sekretaris Pak B,"Mas, semoga belum beli tiket ya? Pak B ternyata ada hjadual general check up Rabu depan jadinya gak bisa ketemu. Tadi Bapak nanya bisa nggak ketemu Jumat aja, jamnya ngikut Mas."
Yang ini saya bener-bener terkejut. Jumat? Kan bareng harinya ama Bu C? Saya pun menyahut,"O iya, tidak apa-apa Pak. Jumat pagi gitu, jam 9 bisa ya?"
Dari seberang sana dia menjawab,"OK Mas, nanti saya sampaikan."
Syeep, batin saya berteriak senang. Belum hilang rasa kaget saya, hp saya berbunyi lagi. Sebuah sms masuk, bunyinya: Mas, Pak A minta ketemuannya hari Jumat setelah Jumatan. Jam 13.30. Diusahakan ya Mas, tidak lama kok. 1 jam cukup.
Saya makin heran! Tanpa campur tangan saya sama sekali, itu jadual menyusun dirinya sendiri. Jadilah saya berangkat Kamis malam, ketemu 3 orang di hari Jumat dan Jumat malem bisa balik ke Jogja tanpa menginap!
Saya sujud sesujud-sujudnya. Keajaiban model begini takkan bisa didapatkan dari Seven Habits-nya Stephen Covey, tidak juga dari Eight Habbits. Hanya Allah yang kuasa mengatur segala sesuatu dari arsy-Nya sana.
Sampai saya meyakin satu hal yang sampai sekarang saya usahakan terus jalani: Dahulukan jadual waktumu untuk Tuhan maka Tuhan akan mengatur jadual hidupmu sebaik-baiknya.
Jadi, kunci sukses bisnis ke-3 yang saya bisa share ke teman-teman: Sholatlah tepat waktu, usahakan jamaah. Jika mau lebih top, tambahin sholat sunnahnya: qobliyah, bakdiyah, tahajjud, dhuha, semampunya.
Silakan dipraktekkan, Insya Allah jadual kehidupan kita (baik bisnis, keluarga maupun personal) akan nyaman dijalani. Sampai hari ini, saya belum pernah berdoa lagi untuk menambah 24 jam sehari menjadi lebih banyak jamnya. 24 jam sehari itu sudah cukup, jika kita tak hanya mengandalkan logika untuk mengaturnya. Tak kemrungsung, tak buru-buru tapi tanggung jawab terjalani dengan baik.
Jika suatu hari saya menemukan jadual saya kembali berantakan, banyak tabrakan waktunya atau tidak jelas karena menunggu konfirmasi terlalu lama: segera saya cek jadual sholat saya. Pasti disitulah masalahnya dan saya harus segera beresin sehingga jadual saya akan teratur lagi sebaik-baiknya. Seperti teman-teman sekalian, istiqomah alias konsisten menjalankan ini tentu banyak godaannya. Tapi kalo gak pake godaan, pasti semua orang akan sukses dong. Jadi emang mesti tough, kuat menjalaninya, jangan malas, jangan cengeng.
-M. Arief Budiman

Hormati Diri Sendiri

Jangan berharap orang lain menghormati kita sebelum kita menghormati diri kita sendiri.

Bagaimana bisa kita melarang laki-laki menahan pandangannya kepada diri kita.

Bagaimana bisa kita memarahi mereka yang berkata kotor dan melakukan hal yang menjatuhkan harga diri kita.

Bagaimana bisa kita minta dihargai dan dihormati sebagai wanita. Coba renungkan.... Sudahkan kita jaga dan hormati diri kita

Sudahkah kita pakai pakaian taqwa yang semestinya

Sudahkah kita tutup aurat kita dengan sempurna

Sudahkah kita jaga maruah kita bila sedang sendirian

Bagaimana bisa kita suruh laki-laki menundukan pandangan, bila aurat kita jelas terpampang nyata olehnya.

Jangan heran bila saat ini banyak kasus pelecehan korbannya wanita

Bukan salah pandangan laki-laki untuk memandang. Namun wanitalah yang sengaja mengundang.

"Hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin

Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Al Ahzab 59)

Semoga Bermanfaat