1. Ketika wafat, lepaslah sudah perkara duniawi, tentu saat itu aku tidak akan lagi memikirkan suamiku atau bahkan anakku, yang sibuk aku pedulikan hanya diriku dan amalanku
2. Ketika wafat, kita tidak tahu menahu semua perkara dunia yang kita lepaskan, sudah beda alam
3. Dalam islam, suami diperbolehkan memiliki beberapa istri, kelak di surga pun akan dihadiahkan bidadari dan kedudukan wanita dunia sholihah lebih tinggi dari bidadari
4. Dalam surga, tidak ada lagi rasa cemburu, jika nanti bertemu suami di surga dengan istri lainnya dan bidadarinya, tidak akan jadi masalah, lagi pula perkara surga tidak terbayang bagi pikiran manusia yang terbatas
5. Anak-anak juga butuh sosok ibu. Daripada fokus ke rasa cemburu lebih baik fokus ke bagaimana mempersiapkan anak, meninggalkan wasiat (termasuk kriteria istri yang dapat menemani suami dan anak kelak), dan menitip pesan ke suami agar anak-anak tetap mendoakan ketika saya sudah tiada
6. Suami butuh istri untuk mengembangkan diri, suami juga punya banyak tanggung jawab yang membutuhkan peran istri
7. Bagaimana pun suami milik Allah, bukan milik saya. Ia hanya titipan, kami hanya makhluk yang menjalankan takdir-Nya
8. Memanfaatkan momen sebaik mungkin dengan menjadi istri terbaik karena hidup di dunia ini hanya sebentar
9. Nggak perlu memusingkan sesuatu yang belum terjadi, sibuklah menjalani hari ini sebaik-baiknya dan ukir banyak kenangan indah
10. Manusia yang beriman dan bertaqwa pada Allah akan mendapatkan surga, suami adalah partner menuju surga, maka fokuslah pada hal yang bisa dikerjakan, bukan fokus pada hal yang di luar kendali kita..
