This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, June 29, 2016

NOMOR TELEPON PENTING UNTUK MUDIK LEBARAN

TELEPON JALAN TOL

Call Center Jasa Marga (021) 80880123, 80883210
SMS Center Info Jalan Tol 0813 8006 8000
Tol Jakarta–Bandung 021 80880123
Tol Semarang 024 7607777
Tol Surabaya 031 7879999 / 031 7878080
Tol Belmera 061 6611701
Tol Palikanci 0231 484268


PELABUHAN & BANDARA

Bandara Polonia dan Pelabuhan Belawan 061 694718/061 694718
Pelabuhan Palembang 0711 420103
Bandara Raden Intan Lampung 0721 31144
Pelabuhan Merak Banten 0254 571083/0254 572491
Bandara Soekarno Hatta 021 5506068
Pelabuhan Tanjung Priok 021 43931945
Bandara Husain Sastranegara 022 6043378
Pelabuhan Cilacap 0282 534825
Pelabuhan Semarang 024 3543424
Bandara Adi Sucipto Yogyakarta 031 3293231 / 031 3293554
Pelabuhan Probolinggo dan Pelabuhan Bayuwangi
0335 421917
Pelabuhan Gili Manuk Denpasar dan Bandara Ngurah Rai 0361 93510433


KEPOLISIAN

Ditlantas Polri (021) 798 9702, SMS : 9119
Polsek Jonggol (021) 899 31174
Polsek Merak (0254) 571210
Polsek Karawang (0267) 402204
Polsek Karawang (0267) 402516
Polsek Pabuaran (0260) 711873
Polres Subang (0260) 411209
Polsek Nagrek (022) 794310
Polsek Ciasem (0260) 520 110
Polsek Pamanukan (0260) 551110
Polsek Majenang (0280) 621010
Polwil Cirebon (0231) 358 104
Polres Indramayu (0234) 272708
Polsek Kandanghaur (0234) 505510
Polsek Losarang (0234) 505 110
Polsek Lohbener (0234) 274401
Polsek Karangampel (0234) 484210
Pol-pjr jatibarang (0234) 351029
Polsek Juntinyuat (0234) 428007
Polsek Sukra (0234) 610 011
Polsek Arjawinangun (0231) 357110
Polsek Ciwaringin (0231) 342700
Polsek Depok Cirebon (0231)341 101
Polsek Paliman (0231) 341240
Polsek Kedaung (0231) 486722
Polsek Sumpiuh (0287) 71110
Polsek Bumiayu (0289) 432107
Polsek Kutoarjo (0275) 641110
Polres Pekalongan (0285) 91023
Polres Kendal (0294) 381512
Polres Kudus (0291) 433008
Polres Tuban (0356) 322022
Polsek Babat (0322) 453610
Polres Gresik (031) 3981020
Polres Probolinggo (0335) 420925.

Monday, June 27, 2016

Surat Perpisahan

Saudaraku,
Aku akan pulang...

Sudah di 20 hari aku bertamu, namun seringkali aku ditinggal sendirian.

Walau sering dikatakan istimewa, namun perlakuanmu tak luar biasa.

Oleh-olehku nyaris tak kau sentuh...

AlQuran hanya dibaca sekilas, kalah dengan update status smartphone dan tontonan.

Shalat tak lebih khusyu, kalah bersaing dengan ingatan akan serunya lebaran.

Tak banyak kau minta ampunan, karena sibuk menumpuk harta demi THR dan belanjaan.

Malam dan siang mu tak banyak dipakai berbuat kebajikan, kalah dengan bisnis yang sedang panen saat Ramadhan.

Tak pula banyak kau bersedekah, karena khawatir tak cukup buat mudik dan liburan.

Saudaraku...
aku seperti tamu yang tak diharapkan. Hingga, sepertinya tak kan menyesal kau kutinggalkan.

Padahal aku datang dengan kemuliaan, seharusnya tak pulang dengan kesiaan.

Percayalah,
Aku pulang belum tentu kan kembali datang, sehingga seharusnya kau menyesal telah menelantarkan.

Tinggal 10 hari lagi kita bersama,
Semoga kau sadar sebelum aku benar-benar pulang...
"Karena umurmu hanyalah cerita singkat yang akan dipertanggungjawabkan dengan panjang".

Bumi Allah, hari ke-20 Ramadhan 1437H

Saudaramu,

Ramadhan

#Rabbana semoga kemuliaan Ramadhan kali ini masih bisa kami dapatkan....
Aamiin...

Hakekat Puasa

Kajian Ahad pagi 26 Juni 2016
Prof. Dr. Yusuf Suyono. MA.

Puasa hakekat menghasilkan

stroberi (selalu intropeksi diri dan suka memberi),

salak (selalu menata akhlak), jeruk (jauhi tindakan buruk),

anggur (angkat kemanusian dan rela gugur),

tomat (tobat sebelum kiamat),

talas (tak kenal malas),

mentimun (menuntut ilmu jangan melamun).

Semoga istiqomah. Tujuanya berpuasa melatih dan membentuk akhlak baik.

Saturday, June 25, 2016

Katanya rindu

Katanya rindu ... [muhasabah ramadhan 1437 H]

Tapi 20 hari sudah aku bertamu, tak kau jamu aku seperti ungkapan rindumu sebelum aku datang

Katanya rindu ...

Tapi waktu istimewa yang ku siapkan tak pernah kau habiskan untuk bercumbu denganku di penghujung malam mu

Katanya rindu ...

Tapi untaian kalimat cinta untukmu tak pula kau tilawah kan merdu untuk menemani hari-hari barokah mu

Katanya rindu ...

Tapi bonus berlipat yang aku janjikan tak jua kau raih, malah semangat bonus potongan harga di kantong kantong belanjaan mu

katanya rindu ...

Tapi tak kunjung kau sisihkan rupiahmu untuk bersedekah di buku tabungan amal yang ku buatkan

malah kau berikan rupiah itu untuk tiket liburan mu

Katanya rindu ...

tapi menjelang akhir waktu ku, kau makin sibuk dengan penampilan fisikmu di hari perpisahan ku

Engkau tak pernah takut jika tak bertemu lagi dengan ku,

padahal tahun depan belum tentu akan datang kembali bertamu padamu

Mengapa engkau menelantarkan ku
padahal aku sangat rindu pada mu, padahal aku bawakan banyak bekal untuk akhirat mu.

Maukah engkau luangkan waktumu untuk menemaniku di 10 hari terakhirku bertamu padamu

............dari aku ramadhan mu yang katanya kau rindu ...

SPIRIT OF RAMADHAN FOR BETTER LIFE

semoga ibadah puasa kita di terima Allah Swt

Aamiin

Saturday, June 11, 2016

Mereka yang RIYA "atau" kita yang HASAD?


Akhir-akhir ini sering masuk ke messenger baik itu bbm, wa, line, telegram, fb, quote-quotes seperti di atas, dan kita jadikan untuk menyindir ketika ada teman yang posting status di medsos kegiatannya habis ibadah, langsung judge, nih orang riya' (pamer) banget sih. Ibadah aja ampe diumumin segala di medsos.

Trus coba bertanya ke orang yang ahli agama. Ternyata jawabannya makjleb.

"Apa yang orang lain lakukan, biarlah itu menjadi urusannya dengan TuhanNya. Kita ga berhak menentukan ia riya' atau tidak. Toh kita juga belum tentu lebih baik dari dia."
Sejak itulah, saya pribadi mulai memahami..kita itu mudah sekali menilai orang lain ini itu, tapi sedikit sekali introspeksi apakah kita sudah memperbaiki diri sendiri dulu ketimbang mengomentari urusan orang lain.

Coba membuka lembaran-lembaran Al Qur’an dan akan kita jumpai pada surat Adz Dzariyat ayat 56. Di sana, Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)

Jadi apapun yang kita kerjakan bernilai ibadah kepada Allah.

Pertanyaan yang timbul kemudian adalah bagaimana caranya menyembunyikan ibadah sholat berjamaah kita di masjid?
Bisa jadi setelah membaca quotes tersebut kita jadi enggan ke masjid agar tidak dikira Riya'

Bagaimana menyembunyikan betapa tawadu nya kita kita kepada orang tua, ajengan atau guru ?
Agar tidak dikira Riya, bisa jadi kita malu untuk menghormati otang tua, guru, ustadz ustadzah dll..

Apakah akan seperti itu?

Makanya...
>>saya ga pernah terganggu orang yg posting status habis tilawah nih, habis khatam quran nih, habis sedekah dll.
Bukan apa-apa, saya sendiri belum tentu bisa seperti dia. Malah jadi pemicu, tuh dia aja bisa lho memanfaatkan waktunya dengan baik.

>>saya ga pernah terganggu ketika orang posting habis beli barang mewah, beli ini beli itu.
Lha wong dia belinya juga pake duit dia ini. Beda halnya klo hasil ngutang ke saya.
Klo ada yang beli sesuatu yang kebetulan saya juga pengen, misalnya si A habis beli honda freed warna putih, paling cuma bisa bergumam aja..duh bagusnya tuh mobil. Suatu saat saya juga pasti bisa beli mobil kaya gitu. Aamiin.

>>saya ga pernah terganggu ketika liat foto teman yg sedang liburan ke luar negri atau sedang foto di depan kabah (umroh).
Malahan senang, oh ternyata ada yaa tempat seindah itu. Bisa jadi referensi tempat liburan nih.

Atau...Wah si A sudah umrah, semoga saya dan keluarga juga bisa umrah dan melihat kabah dari dekat. Sekarang ngebayangin dulu sambil liat foto nya.

Ga perlu pusing-pusing nilai orang..uhh dasar riya', tukang pamer, hobi show up dll. Jika pun ia benar memang riya', biarlah itu jadi urusannya dengan TuhanNya.

Apa klo mereka pamer, trus pahala kita jadi nambah? Kan ga juga yaa..jadi buat apa dipusingin..???

Akhirul kalam..ada baiknya kita yg coba berbicara ke hati masing2..
"Mereka yang riya' atau kita yang hasad (iri/dengki)?"

@Tuntunan hidup


Renungan Hati di Sepertiga Malam nan Syahdu

Malam ini, seolah satu kembara dalam satu perjalanan yang sunyi, terlalu sunyi, sehingga degup hatipun dapat dirasakan. Nafas dihela perlahan mencari makna pencapaian dan kejayaan. Apakah aku telah berjaya..??

Kata orang bijak, ini soal yang tidak relevan, justru menurut mereka orang yang berjaya tidak sempat bertanya apakah aku telah sukses sebagaimana orang yang bahagia tidak akan bertanya apakah aku telah bahagia. Pedulikan kajian dan ungkapan sarjana, aku kendalikan hidupku sendiri dan bebas memberi arti dan makna tanpa terkait dengan tesis dan hipotesis. Aku bebas menjadi raja pada diri sendiri selagi terus tunduk sebagai hamba Ilaahi. Di mana ukuran kejayaanku?? Aku gagal atau berjaya??

Sering dibisikkan kepada hati, kejayaan itu apabila tercapai tujuan hakiki dalam hidup. Lalu apa tujuan hidup itu?? Ini soalan asas yang sejak dahulu telah diberi tahu bahwa tujuan hidup adalah menjadi hamba kepada Allah SWT, IBADAH.

Ah mudahnya...! Tetapi, tidak semudah itu apabila istilah ibadah itu hendak ditulis dalam kehidupan sehari-hari.

Sering tujuan dibayangi keperluan hingga alat berganti jadi matlamat bila memburu nikmat hingga terlupa Pemberi Nikmat. Seringkali keperluan hidup berganti menjadi tujuan hidup, padahal tujuan itulah yang pertama dan utama. Keperluan itu hanya perkara kedua yang datang selepasnya.

Tujuan itu mengabdikan diri hanya kepada Allah SWT sepenuhnya. Manakala makanan, pakaian, kendaraan, kediaman, dan harta, serta dunia segalanya hanyalah keperluan hidup.

Tujuan itu ialah rasa kehambaan, takut, cinta harap taat seorang hamba kepada Allah. Keperluan itu adalah mencapai tujuan.

Tujuan itu letaknya di hati manakala keperluan itu harus di diletakkan di tangan. Apakah hatiku sarat dengan tujuan ataukah alpa hanya memburu membanyakkan keperluan di tangan?? Ah malang sekali jika aku merasakan kejayaan itu apabila tercapainya keperluan padahal hati dan diri masih jauh berjinak-jinak dengan Allah, jiwa masih liar nafsu, masih buas, dan tanpa disadari sering juga keperluan dimartabatkan sebagai tujuan cinta Allah, tersisih-takutkan Allah, terpinggir hanya karena keperluan yang dicari tanpa henti atau yang telah melimpah tanpa batas, tapi tak pernah puas.

Yang lebih aneh kalau ukuran kejayaan telah tertukar tanpa disadari kita mengukur artinya pada neraca keperluan, bukan tujuan. Aku akan lebih berjaya kalau kemewahan dan harta melimpah padahal di neraca tujuan timbangan cinta dan harapmu kepada Allah semakin ringan dan tidak mungkin ibadahmu kian jauh.

Sering kutanyakan pada diri, bagaimana ibadahmu? Apa kian khusyuk atau malah sebaliknya kian malas dan rapuh..?? Bagaimana dengan sedekahmu? Apa sudah luhur..?? Bagaimana dengan puasamu? Apakah sudah sholeh..?? Soalan demi soalan berkecamuk dalam jiwaku. Apakah yang jadi tujuan hidupku selama ini..??

Malam kian larut, mata tidak mau tidur diseret dalam kembara hati yang bersimpang siur. Apa destinasiku saat ini, tujuan ataukah keperluan..??

Kembara hatiku terus melangakahi sampai ke dini hari. Hati besar dan kecil terus berebut untuk mengendali kemudi diri.

Ya Allah, teguhkan hati ini dalam mengapai ridha-Mu sesungguhnya aku lemah tanpa-Mu.

Sumber : Fitria (Kutuber)

Ngalap Berkah

Berkah berasal dari bahasa Arab `barakah`. Artinya, memiliki banyak kebaikan dan bersifat tetap -terus menerus-. Diambil dari kata `birkah` yang berarti tempat berhimpunnya air. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa berkah adalah suatu hal yang baik yang bersifat tetap.

Berkah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia jilid  3 mempunyai arti karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia; berkat n (nomina) .

Sementara ada juga yang mengatakan, barakah/berkah ialah adanya kebaikan ilahi secara tetap pada sesuatu. Demikian yang dikatakan oleh ar-Raghib al-Ashfahani.

Dengan demikian, apabila sesuatu dikatakan berkah, artinya sesuatu itu memiliki banyak kebaikan yang bersifat tetap, karena dijadikan demikian oleh Allah.

Setelah melihat pengertian-pengertian diatas kita dapat mengartikan bahwa ngalap berkah adalah suatu kegiatan untuk mencari manfaat dan kebaikan dari suatu Dzat, benda, manusia atau sesuatu yang dianggap memiliki manfaat dan kebaikan yang dicari manusia tersebut. Atau istilah lainnya adalah tabarruk yang  artinya mencari barakah (ngalap berkah, jawa). Bertabarruk dengan sesuatu artinya mencari berkah dengan perantaraan sesuatu tersebut. (Lihat an-Nihayah fi Gharib al-Hadits, Ibnu Atsir bab al Ba’ ma’a al Ra’, 1/120)

Berkah adalah segala sesuatu yang kita dapat didunia ini bisa membawa kita semakin dekat dengan Allah.


  • Punya harta dimana harta tersebut bisa mendukung untuk semakin dekat dengan Allah
  • Punya keluarga yang bisa menentramkan dan saling mendukung untuk semakin bersyukur dan dekat dengan Allah
  • Punya teman yang bisa saling mengingatkan 
  • dll


Ikhlas Itu ...

Ali bin Abi Thalib RA berkata, "Orang yang ikhlas adalah orang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima Allah SWT." Bahkan, seorang ulama mukhlisin, Ayyub As-Sakhtiyaany RA, mengatakan, "Demi Allah, tiadalah seorang hamba yang benar-benar ikhlas kepada Allah, melainkan ia merasa senang apabila dirinya seolah-olah tidak mengetahui kedudukan dirinya." Guru yang ikhlas paham dan sadar bahwa segala amal perbuatannya mesti bersih dari sikap riya, dan hanya diniatkan untuk mendapatkan ridha Allah SWT semata.

Ikhlas menentukan diterima atau tidak diterimanya aktivitas kita sebagai ibadah,
Karenanya pastikan ia senantiasa menyertai setiap aktivitas kita
- Ikhlas itu…. Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah.
- Ikhlas itu… Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan.
- Ikhlas itu… Ketika amal tidak bersambut apresiasi sebanding, tak membuatmu urung bertanding.
- Ikhlas itu… Ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.
- Ikhlas itu… Ketika sepi dan ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.
- Ikhlas itu… ketika kau lebih mempertanyakan apa amalmu dibanding apa posisimu, apa peranmu dibanding apa kedudukanmu, apa tugasmu dibanding apa jabatanmu.
- Ikhlas itu.. ketika ketersinggungan pribadi tak membuatmu keluar dari barisan dan merusak tatanan.
- Ikhlas itu… ketika posisimu di atas, tak membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja.
- Ikhlas itu… ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika ketinggalan mendorongmu mempercepat kecepatan.
- Ikhlas itu… ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.
- Ikhlas itu… ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan jiwa besar, ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.
- Ikhlas itu…. Gampang diucapkan, sulit diterapkan….. namun tidak mustahil diusahakan….
- Ikhlas itu... Seperti surat Al Ikhlas.. Tak ada kata ikhlas di dalamnya...

Robohkan Berhala

Ramadhan, bulan baik untuk merobohkan berhala diri sendiri yang (secara sembunyi atau terang terangan) dipuja-puja sendiri selama ini ....

hawa nafsu dijadikan berhala
harta dijadikan berhala
tahta dijadikan berhala
uang dijadikan berhala
beking dijadikan berhala
jabatan dijadikan berhala
kekuatan diri dijadikan berhala
kepintaran diri dijadikan berhala
kemampuan diri dijadikan berhala
kekuasaan dijadikan berhala.

Fakkuroqobah ... Ramadhan bulan baik untuk saatnya mencari obat hati, membebaskan diri dari penjajahan hawa nafsu, karena telah mempertuhankan hawa nafsu dan telah diperbudak hawa nafsu ...

Cukup Allah sebagai pelindung dan penolong. Semoga Allah memberikan kekuatan, melimpahkan rahmatNya dan meridhoi usaha kita ... Aamiin ...