Monday, August 10, 2015

Dampak dan Berkah Niat Baik (M Taufiq Yahya)

1. Barangsiapa yang memiliki niat yang baik, maka rezekinya akan bertambah. (Barangkali lantaran adanya niat dan sikap yang baik, maka simpati orang-orang tertuju kepadanya dan secara otomatis dia memiliki banyak kenalan dan teman yang memudahkan baginya untuk mencari pekerjaan atau penghasilan).

2. Niat yang menambah keberhasilan dan memberikan kehidupan yang baik serta memperbanyak teman. Pertolongan Ilahi sepadan dengan niat baik setiap orang. Semakin mulia dan ikhlas niat seseorang, maka pertolongan Allah pun semakin banyak tercurah padanya.

3. Niat yang baik memanjangkan usia. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa orang yang menyelesaikan ibadah haji dan saat pulang dia berniat serta bertekad untuk kembali menunaikan ibadah haji tahun berikutnya, maka Allah akan memanjangkan umurnya lantaran harapannya yang baik itu.

4. Niat yang baik mampu menebus dosa dimasa silam seseorang. Imam Ali bin Abi Thalib mengatakan, "Pabila Anda bertaubat dari dosa dengan niat baik, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan memperbaiki setiap kesulitan dalam urusannya."

5. Allah memberikan pahala atas niat baik seseorang, meskipun dia tak berhasil melakukannya. Dengan niat yang tulus-ikhlas, perbuatan manusia yang tertunda tetap beroleh pahala.
Dalam sebuah riwayat disebutkan, "Jika seorang mukmin berkata, 'Pabila Allah memberikan sarana kepadaku, maka aku akan melakukan ini dan itu', dan harapan ini benar- benar tulus, maka Allah akan memberikan pahala atas perbuatan-perbuatan baik tersebut."
Bahkan, pabila seseorang dengan tulus-ikhlas mengharapkan syahadah (gugur sebagai syahid di jalan Allah), maka Allah akan menghantarkannya pada derajat para syuhada, meskipun dia meninggal di atas tempat tidur. Ya, salah satu anugerah Allah adalah bahwa niat buruk tak menyebabkan siksa Ilahi selama tidak terlaksana.

6. Niat suci mampu mengubah perkara kehidupan yang paling bersifat material sekalipun menjadi faktor kedekatan manusia di sisi Allah. Sebaliknya, perkara paling spiritual, seperti sujud dan menangis, lantaran riya (mengharapkan sesuatu dari selain Allah) mampu menjauhkan manusia dari Allah.

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa tubuh manusia menjadi tegak berkat ruh. Begitu pula, agama menjadi tegak dengan niat yang tulus dan ikhlas.

Benar, hati yang bersih dan niat yang baik merupakan perbendaharaan Ilahi yang paling berharga. Semakin mulia niat seseorang, maka nilai harta karun ini menjadi semakin berharga. Pada dasarnya, niat dan tekad yang kuat melipatgandakan kekuatan manusia.

Imam Ja'far Ash-Shadiq mengatakan, "Pada hari kiamat kelak, Allah akan membangkitkan manusia berdasarkan niat mereka."
Orang yang tujuannya hanya menjalankan tugas, maka (faktor) hasil menjadi tak penting baginya. Al- Qur'an menjelaskan

وَمَن يُقَٰتِلْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيُقْتَلْ أَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memmperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. (An-Nisa: 74)

Yang terpenting, jihad di jalan Allah, baik hasilnya berupa kekalahan ataupun kemenangan, tak berpengaruh pada pahala Ilahi.

Dalam ayat lain al- Quran menjelaskan:

وَمَن يَخْرُجْ مِنۢ بَيْتِهِۦ مُهَاجِرًا إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ يُدْرِكْهُ ٱلْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. (An-Nisa: 100)

Ayat ini juga menjelaskan bahwa orang yang keluar dari rumahnya semata-mata karena Allah, dia tetap beroleh pahala, meskipun tidak sampai ke tempat tujuan; yang terpenting adalah niat suatu perbuatan, bukan amal itu sendiri; yang penting adalah melangkah di sebuah jalan, bukan sampai ke tujuan.

Rasulullah saw bersabda kepada Abu Dzar, "Berniatlah melakukan perbuatan baik meskipun engkau tidak berhasil melakukannya Karena niat ini mengeluarkanmu dari lingkaran orang yang lalai."

Dalam hadis lain disebutkan,"Setiap perbuatan yang disertai dengan niat yang diridhai Allah, akan menjadi besar meskipun perbuatan ini sederhana dan kecil."

Sebaliknya, perbuatan terpenting sekalipun, pabila tak dibarengi dengan niat yang benar, tidak memiliki nilai.

Rasulullah saw bersabda, "Kebanyakan syuhada umatku meninggal dunia di atas tempat tidur. Dan betapa banyak orang yang terbunuh di medan perang, tetapi Allah lebih mengetahui niat mereka."

Dalam perang Tabuk, Rasulullah saw bersabda,"Orang-orang yang berada di Madinah, namun mereka berharap untuk bergabung dengan kita di medan perang, maka mereka bersama dengan kita dalam memperoleh pahala."

Dalam riwayat lain disebutkan, "Orang yang berniat bangun tidur tengan malam untuk menunaikan malam, tapi dia tertidur (sampai pagi) maka Allah menjadikan tidurnya sebagai sedekah, nafasnya sebagai tasbih dan menetapkan baginya pahala malam."

Bukan tanpa alasan apabila Islam menyarankan kepada kita untuk membangun niat yang suci dalam hal makan dan tidur. Bahkan, ketika Anda menjalin persahabatan dengan orang lain semata-mata karena Allah, Anda berolah pahala, sekalipun dia orang jahat.

Kupasan Niat Baik yang disampaikan Habib Taufiq Yahya  itulah dalam bahasa kaum motivator apa yg dinamakan  the power of positive thinking...

Manusia yg berkeimanan/المؤمن adalah manusia yang memiliki positive thinking /حسن الظن kepada hidup dari Sang Maha Pemberi hidup. Dari bahasa tubuh, cara bersalaman, kita bisa merasakan getar optimisme seorang mukmin yang berbaik sangka kepada Allah hingga hidupnya bergairah, side poisitifnya ia jadi awet muda, energic, dinamis, penuh gagasan-gagasan melahirkan langkah kreatif, produktif.

Maka, saya sering langsung mengartikan bahwa almukmin itu artinya optimisman.

well everybody..
sambut senyum mentari
dengan hati bersyukur atas nikmatNya
Shalawat connected kepada nabiNya dan keluarganya...

0 comments :

Post a Comment