Thursday, August 27, 2015

BUAT PERINGATAN DIRI SAYA DAN SAUDARA-SAUDARA SEMUA.

Cerita yang menyayat Hati: Percakapan Jururawat dan Pasien Rumah Sakit    

Pasien "Abang jururawat, seneng ya kerja di rumah sakit? Sudah lama ya kerja di sini?"    

Jururawat: "lumayanlah... ada suka dan dukanya. Tapi, selama 5 tahun kerja di sini, dapat banyak pengalaman yang berkesan yang orang luar sana takkan mengetahuinya
     
Pasien :  "Apa yang menyenangkan? Perawatnya cantik-cantik ya?"      

Jururawat: "Bukan. Itu biasa saja. Ada yang lagi yang lebih mengesankan      

Pasien: "Wah, apa itu?"

Jururawat : "Di sini setiap hari saya lihat pasien meninggal dunia. Kerja saya ngurusi kencing dan berak mereka, bersihkan mereka sampai ke urusan jenazah.

Apa yang saya lihat sepanjang saya bekerja di RS ini, betapa ramainya di antara mereka yang sudah meninggal... sebelum meninggal meminta-minta apakah ada dari keluarga ahli waris atau jururawat yang bawa kitab al-Quran.

Ada yang gak bisa baca al-Quran, ada yang suruh kami bacakan. Ada juga yang tidak sempat sentuh al-Quran, tak sempat baca al-Quran, Allah telah pun mengambil nyawa mereka.

Saat dibacakan  al-Quran pada mereka, berlinanganlah  air mata mereka.      

Saya lihat betapa orang-orang yang berada di saat-saat akhir kehidupannya, sebagian besar ingin sekali menyentuh al-Quran. Kalau bisa, maunya mati dengan peluk al-Quran. Pengalaman-pengalaman yang saya lalui di sini buat hati ini insaf. Sadar tentang satu hal yang sangat penting."  

Pasien: "Hm. Apa dia?"    

jururawat : "Apa yang kita biasa pegang ketika kita masih sehat, apa yang kita biasa baca dan belai ketika masih hidup....itu jugalah yang kita akan dapat pegang dan sentuh di akhir hayat.

Jika kita selalu pegang handphone di tangan setiap waktu .. sholat tidak tepat waktu .. sepanjang waktu memegang HP dan sibuk gadget... mungkin pula di akhir hayat kita nanti... itu pula yang kita kerjakan.

Dapatkah kita sentuh dan pegang al-Quran? Sedangkan tangan kita tak biasa pegang al-Quran, sehari sekali pun susah membuka al-Quran apalagi membaca atau mentadabburinya...yaa..Allah...ar Rahman ..ar Rahim..

Sungguh, kita sudah tak perlu handphone atau gadget di akhir nyawa kita.. kita sangat memerlukan al-Quran... barulah kita sadar saat itu bahwa waktu yang kita milki sudah terbuang begitu saja......ohh...Allah..Allah..."    

Pasien "(meneteskan air mata..) mas Jururawat tolong bacakan saya al-Quran... saya tak bisa baca alQuran.. saya buta tajwid...  "  

Jururawat itu tersenyum. Dikeluarkan al-Quran mini dari kantong bajunya.  Lalu dia membacakan al-Quran pada pasien itu.

Hampir 9 dari 10 pasien yang beragama islam yang berada di Rumah sakit itu kebanyakannya memperlihatkan wajah penuh kesedihan serta menyesal, menyesal dan menyesal tidak ambil kesempatan untuk membaca Quran ketika sehat dan lapang ?

Wajah-wajah ketakutan  dan seram bila ambang maut mendekati? naudzubillah...

Saya sebagai penulis cerita ini tersadar pula akan waktu yang sudah tersia-siakan. juga pembaca yang membaca posting ini belum terlambat dan pintu taubat luas terbuka untuk kita memulai... aamiin.

Yang singkat itu - "waktu"
Yang menipu itu - "dunia"
Yang dekat itu - "kematian"
Yang besar itu - "hawa nafsu"
Yang berat itu - "amanah"
Yang sulit itu - "ikhlas"
Yang mudah itu - "berbuat dosa"
Yang susah itu - "sabar"
Yang lupa itu - "bersyukur"
Yang membakar amal itu - "mengumpat"
Yang ke neraka itu - "lidah"
Yang berharga itu - "iman"
Yang mententeramkan hati itu - "teman sejati"
Yang ditunggu Allah S.w.t itu -"taubat"

(Imam Al Ghazali)

0 comments :

Post a Comment