Wednesday, July 15, 2015

"KETIKA UMURKU SUDAH 40 TAHUN"

By : ustadz Dr. Syafiq Reza Basalamah…

Bismillahirrahmanirrahim..

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

SubhanAllah.. Alhamdulillah..
Allahu Akbar..

1. Umur 40 tahun merupakan puncaknya masa-masa remaja… ibarat kita sedang dipuncak gunung lalu setelah itu kita akan berjalan turun, apakah lambat atau cepat untuk sampai tujuan (alam kubur)….

2. Umur 40 tahun berada pada persimpangan jalan terakhir apakah akan lebih baik atau malah lebih buruk ketika di akhir perjalan kehidupannya karena umur umat nabi Muhammad antara 60 hingga 70 tahun atau lebih dari itu…

3. Umur 40 tahun sudah saatnya semakin memperbanyak ibadah hingga ajal menjemput dan perbanyak berdoa agar diwafatkan dalam keadaan muslim dan dikumpulkan bersama orang-orang muslim..

4. Umur 40 tahun perbanyak istighfar memohon ampun pada Allah atas dosa-dosa yang telah kita lakukan dimasa lalu (Taubatan nasuha)..

5. Umur 40 tahun perbanyak berdoa agar anak-anak keturunan kita menjadi anak-anak yang shalih yang ikhlas mendoakan orang tuanya baik ketika masih hidup maupun sudah tiada…

6. Umur 40 tahun jangan sampai melenakan kita dari kecintaan pada harta dan anak-anak kita secara berlebihan, maka infaqkanlah di jalan Allah sebagian rizqi yang telah Allah karuniakan pada kita..

7. Umur 40 tahun (terutama ikhwan) wajib semakin berbakti dan berbuat baik kepada orang tua jika
masih hidup karena kita dan harta kita milik orang tua kita, maka perbanyak doa agar kita bisa mensyukuri nikmat yang begitu besar yang telah Allah berikan pada kita… jika orang tua kita sudah
tiada maka doakan mereka dan kunjungi tema-teman akrab orang tua kita yang masih hidup dan berbuat baiklah pada mereka..

8. Umur 40 tahun agar melazimkan doa sebagaimana firman Allah QS. Al Ahqaf : 15

ﺭَﺏِّ ﺃَﻭﺯِﻋﻨِﻲ ﺃَﻥ ﺃَﺷﻜُﺮَﻧِﻌﻤَﺘَﻚَ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺃَﻧﻌَﻤﺖَ ﻋَﻠَﻰَّ ﻭَﻋَﻠَﻯﻮَﻟِﺪَﻯَّ ﻭَﺃَﻥ ﺃَﻋﻤَﻞَ ﺻَﻠِﺤًﺎﺗَﺮﺿَﻪُ ﻭَﺃَﺻﻠِﺢ ﻟِﻯﻔِﻰ ﺫُﺭِّﻳَّﺘِﻲ ﺇِﻧِّﻰ ﺗُﺒﺖُ ﺇِﻟَﻴﻚَ ﻭَﺇِﻧِّﻰ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤُﺴﻠِﻤِﻴﻦَ

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmatMU yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.. Sesungguhnya aku
bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang yang berserah diri."

Sebagai penutup ingatlah wahai saudaraku…sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah yang umurnya
panjang dan banyak amalnya (sesuai dengan sunnah)..

Dan ingatlah tentang 3 manusia yang tidak akan diajak bicara oleh Allah dan mendapat siksa yang pedih diantaranya :

1. Orang tua yang berzina

2. Penguasa yang bohong (pendusta)

3. Orang miskin yang sombong

Maka waspadalah terutama kita-kita yang sudah berumur 40 tahun…
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ

Diringkas dari kajian ustadz Dr. Syafiq Reza Basalamah.

Terimakasih Pak Guntur ...

Hasan Al Bashri mengatakan,
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.”
[Hilyatul Awliya’, 2: 148].

Al Hasan Al Bashri juga pernah berkata,
“Malam dan siang akan terus berlalu dengan cepat dan umur pun berkurang, ajal (kematian) pun semakin dekat.”
[Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 383].

Bukankah yang Islam ajarkan, kita jangan hanya menunggu waktu, namun beramallah demi persiapan bekal untuk akhirat. Ibnu ‘Umar pernah berkata,
“Jika engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu waktu pagi. Jika engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu sore. Isilah waktu sehatmu sebelum datang sakitmu, dan isilah masa hidupmu sebelum datang matimu.”
[HR. Bukhari no. 6416].

‘Aun bin ‘Abdullah berkata, “Sikapilah bahwa besok adalah ajalmu. Karena begitu banyak orang yang menemui hari besok, ia malah tidak bisa menyempurnakannya. Begitu banyak orang yang berangan-angan panjang umur, ia malah tidak bisa menemui hari esok. Seharusnya ketika engkau mengingat kematian, engkau akan benci terhadap sikap panjang angan-angan.”

‘Aun bin ‘Abdullah juga berkata,
“Sesungguhnya hari yang bermanfaat bagi seorang mukmin di dunia adalah ia merasa bahwa hari besok sulit ia temui.”
[Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 385].

0 comments :

Post a Comment