This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, December 30, 2015

CATATAN RINGKAS, apabila ditanya anak/cucu tentang Al-Quran: (tanya jawab)

S : Berapa jumlah Surah dlm al-Quran?
J : 114 Surah
S : Berapa jumlah Juz dlm al-Quran?
J : 30 Juz
S : Berapa jumlah Hizb dlm al-Quran?
J : 60 Hizb
S : Berapa jumlah Ayat dlm al-Quran?
J : 6236 Ayat
S : Berapa jumlah Kata dlm al-Quran?, dan Berapa Jumlah Hurufnya?
J : 77437 Kata, atau 77439 Kata dan 320670 Huruf
S : Siapa Malaikat yang disebut dlm al-Quran?,
J : Jibril, Mikail, Malik, Malakulmaut, Harut, Marut, Al-Hafazoh, Al-Kiromulkatibun HamalatulArsy, dll.
S : Berapa Jumlah Sajdah (ayat Sujud) dlm al-Quran?
J : 14 Sajdah
S : Berapa Jumlah para Nabi yg disebut dlm Al-Quran?
J : 25 Nabi
S : Berapa Jumlah Surah Madaniyah dlm al-Quran?, sebutkan.
J : 28 Surah, al-Baqoroh, al-Imron, al-Nisa" al-Maidah, al-Anfal, al-Tawbah, al-Ra'd, al-Haj, al-Nur, al-Ahzab, Muhammad, al-Fath, al-Hujurat, al-Rahman, al-Hadid, al-Mujadilah, al-Hasyr, al-Mumtahanah, al-Shaf, al-Jum'ah, al-Munafiqun, al-Taghabun, al-Thalaq, al-Tahrim, al-Insan, al-Bayinah, al-Zalzalah, al-Nashr.
S : Berapa Jumlah Surah Makiyah dlm al-Quran? sebutkan.
J : 86 Surat, selain surah tersebut di atas.
S : Berapa Jumlah Surah yg dimulai dgn huruf dlm al-Quran?
J : 29 Surah.
S : Apakah yg dimaksud dgn Surah Makiyyah?, sebutkan 10 saja.
J : Surah Makiyyah adalah Surah yg diturunkan di Makkah sebelum Hijrah, seperti: al-An'am, al-Araf, al-Shaffat, al-Isra', al-Naml, al-Waqi'ah, al-Haqqah, al-Jin, al-Muzammil, al-Falaq.
S : Apakah yg dimaksud dgn Surah Madaniyyah? sebutkan lima saja?
J : Surah Madaniyah adalah Surah yg diturunkan di Madinah setelah Hijrah, seperti: al-Baqarah, al-Imran, al-Anfal, al-Tawbah, al-Haj.
S : Siapakah nama para Nabi yg disebut dlm Al-Quran?
J : Adam, Nuh, Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, Musa, Isa, Ayub, Yunus, Harun, Dawud, Sulaiman, Yusuf, Zakaria, Yahya, Ilyas, Alyasa', Luth, Hud, Saleh, ZulKifli, Syuaib, Idris, Muhammad Saw.
S : Siapakah satu-satunya nama wanita yg disebut namanya dlm al-Quran?
J : Maryam binti Imran.
S : Siapakah satu-satunya nama Sahabat yg disebut namanya dlm al-Quran?
J : Zaid bin Haritsah. Rujuk dlm surah Al Ahzab ayat 37.
S : Apakah nama Surah yg tanpa Basmalah?
J : Surah at-Tawbah.
S : Apakah nama Surah yg memiliki dua Basmalah?
J : Surah al-Naml.
S : Apakah nama Surah yg bernilai seperempat al-Quran?
J : Surah al-Kafirun.
S : Apakah nama Surah yg bernilai sepertiga al-Quran?
J : Surah al-Ikhlas
S : Apakah nama Surah yg menyelamatkan dari siksa Qubur?
J : Surah al-Mulk
S : Apakah nama Surah yg apabila dibaca pada hari Jum'at akan menerangi sepanjang pekan?
J : Surah al-Khafi
S : Apakah ayat yg paling Agung dan dlm Surah apa?
J : Ayat Kursi, dlm Surah al-Baqarah ayat No.255
S : Apakah nama Surah yg paling Agung dan berapa jumlah ayatnya?
J : Surah al-Fatihah, tujuh ayat.
S : Apakah ayat yg paling bijak dan dlm surah apa?
J : Firman Allah Swt :" Barang siapa yg melakukan kebaikan sebesar biji sawi ia akan lihat, Barang siapa melakukan kejahatan sebesar biji sawi ia akan lihat.. (Surah al-Zalzalah ayat 7-8)
S : Apakah nama Surah yg ada dua sajdahnya?
J : Surah al-Haj ayat 18 dan ayat 77.
S : Pada Kata apakah pertengahan al-Quran itu di Surah apa? ayat no Berapa?
J : وليتلطف Surah al-Kahfi ayat No. 19.
S : Ayat apakah bila dibaca setiap habis Sholat Fardhu dpt mengantarkannya masuk ke dalam surga?
J : Ayat Kursi.
S : Ayat apakah yg diulang-ulang sbyk 31 kali dlm satu Surah dan di Surah apa?
J : Ayat فبأي آلاء ربكما تكذبانِ ) pada Surah al-Rahman.
S : Ayat apakah yg diulang-ulang sbyk 10 kali dlm satu Surah dan di surah apa? Apakah ayat ini ada juga disebut dlm surah lainnya? Di Surah apa?
J : Ayat (ويل يومئذ للمكذبين) pada Surah al-Mursalat, juga ada dlm Surah al-Muthaffifiin ayat No. 10.
S : Apakah Ayat terpanjang dlm al-Quran? pada Surah apa? Ayat berapa?
J : Ayat No 282 Surah al-Baqarah...

Silakan "Share" agar ilmu ini bermanfaat.

Copas from WA by Hery H Pahe

Hidup adalah Perjuangan

Besarkan anak-anak anda
bersama kesulitan-kesulitan anda.
Agar anda dan anak-anak anda
kenyang merasakan
betapa ajaibnya kekuasaan Allah.

Jangan sampai anda
meninggalkan anak-anak
yang tak paham bahwa
hidup adalah perjuangan.

Tuesday, December 29, 2015

Meng-Aqil Baligh-kan anak

Materi pertama dari Psikolog lulusan UI, Drs. Adriano Rusfi, S.Psi atau yang sering di sapa Bang Aad. Beliau menyampaikan materi Melahirkan Generasi Aqil Baligh untuk Peradaban Indonesia yang Lebih Hijau dan Lebih Damai.

Konsultan SDM dan Pendidikan Independen yang pernah menjadi Pimpinan Umum Majalah Ummi ini membuka materi dengan pertanyaan: “Apa yang membuat anak-anak kita tertarik dengan ISIS atau NII? Mengapa seorang anak usia 13 tahun bisa mengendarai mobil balap dan menewaskan banyak orang? Mengapa tawuran? Mengapa pakai narkoba?”
Berdasarkan pengalaman beliau bekerja pada BNN di bagian prevensi, penangkapan ternyata hanya memiliki efek keberhasilan 2%. Bahkan rehabilitasi tingkat keberhasilannya hanya 6%. Artinya jika 100 orang di rehabilitasi, 94 orang akan kembali jadi pemakai.

Kalau dulu Bung Karno bilang, “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Sekarang kita bilang, “Beri aku satu remaja, pusing awak dibuatnya.”
Pemuda memang identik dengan semangat perubahan. Ini merupakan salah satu penyebab mengapa pada masa Rasullullah, Islam lebih berkembang di Madinah daripada di Mekah. Saat itu di Madinah lebih banyak penduduk mudanya, dibandingkan dengan Mekkah yang lebih banyak penduduk berusia lanjutnya.

Di masa awal kemerdekaan, kita bisa lihat bagaimana para pemuda seperti Bung Karno, HOS Cokroaminoto, dan lain-lain mampu memimpin perundingan antar negara pada usia mudanya. Mereka menyerukan sumpah pemuda untuk mempersatukan bangsa. Tercatat dalam sejarah bagaimana geniusnya mereka memilih bahasa melayu yang egaliter sebagai bahasa persatuan.
Lantas mengapa kualitas generasi muda kita menurun?

Konsep remaja
Istilah remaja itu adalah istilah yang dikenal pada akhir abad 19. Sebelumnya tidak ada istilah itu. Dalam sebuah penelitian ilmiah pada suku-suku terasing di Samoa, Papua, Baduy dalam, ciri-ciri keremajaan itu tidak tampak pada masyarakat disana. Dalam dunia kedokteran hanya ada istilah Pedagogi untuk anak dan Andragogi untuk Dewasa. Tidak ada istilah remaja.

Remaja dalam fenomena sosial sekarang lebih merupakan tragedi. Sebuah generasi banci sosial, tidak produktif, bahkan konsumtif dan destruktif, bukan anak tapi belum dewasa.

Kalau anak minta duit, kita bilangnya “Kamu sudah besar, minta duit melulu”
Kalau anak minta kawin, kita bilangnya “Kamu masih kecil, sudah minta kawin”
Konsep remaja itu mendapat pembenaran ilmiah, sosial bahkan agama. Kita jadi mengenal istilah remaja mesjid. Di sini lemahnya science yang hanya bicara soal fakta. Jika dalam populasi ada 10% banci, maka kita akan menyebutkan bahwa jenis kelamin itu ada 3. Demikian juga dengan remaja, yang sebenarnya tidak ada.
Aqil Baligh dalam Islam

Islam mengenal istilah Aqil Baligh. Baligh adalah kedewasaan fisik, sedangkan Aqil adalah kedewasaan mental. Masalah terjadi ketika Baligh dan Aqil ini tidak sepaket. Baligh berhubungan dengan nutrisi. Para bunda over sukses dengan memberi nutrisi pada anak, sehingga kini masa baligh bisa terjadi pada usia sangat dini seperti 9 tahun.

Sedangkan Aqil berhubungan dengan kedewasaan mental, yang menurut teori psikologi makin lama makin lambat munculnya. Kedewasaan mental kini muncul di usia 22-24 tahun. Di sinilah masalah muncul. Kita pun mengenal istilah remaja. Sudah Baligh tapi belum Aqil. Terciptalah periode transisional dalam rentang yang panjang. Dalam Al Quran juga disebutkan mengenai perlunya kita berlindung dari masa-masa transisi seperti ini.

Dalam Islam, Aqil dan Baligh disiapkan dalam 1 paket. Tidak bisa dipisah-pisah. Paling lambat usia 15 tahun Aqil dan Baligh itu sudah bisa tercapai. Bagaimana caranya? Siapa yang bertanggung-jawab meng-aqilbaligh-kan anak?

Perlu dipahami bahwa penanggung jawab utama pendidikan adalah ayah. Bukan bunda! Bunda adalah pelaksana pendidikan. Dalam sejumlah referensi islami ditemukan tokoh parenting yang terkenal adalah laki-laki.

Ada nama Lukmanul Hakim, seorang budak berkulit hitam yang petuah-petuahnya untuk anak-anaknya menjadi referensi parenting hingga kini. Namanya bahkan diabadikan dalam Al Quran.
Saat ini, sebagai korban revolusi industri, para ayah menjadi sekedar buruh. Jangan berlindung dibalik kualitas, padahal kuantitas kurang. Tidak ada kualitas tanpa kuantitas yang cukup.

Bersama para pakar parenting lain, Bang Aad terpikir juga untuk menciptakan model ayah bekerja cukup dengan 4 jam sehari, sehingga memiliki waktu lebih untuk mendidik anak-anaknya. Tapi jangan juga jadi ayah yang serakah. “Kalau 4 jam saya dapat 30 juta, berarti dalam 8 jam bisa dapat 60 juta nih.”
Terkadang para Ayah pulang bawa gaji, “Ini uang bulan ini, cukup-cukupin ya.” Lantas petantang petenteng seolah bisa menjajah seisi rumah karena merasa pencari nafkah.

Salah satu masalah berat dalam rumah tangga adalah tanggung jawab pendidikan anak, bukan urusan cari uang. Makanya pikir matang-matang kalau mau berpoligami.

Tugas pengajaran bisa didelegasikan ke sekolah, namun tugas pendidikan tetap di rumah. Sekolah tidak bisa dijadikan tulang punggung pendidikan anak. Sekolah berasal dari bahasa latin Schole yang artinya waktu luang. Jadi dari sejarahnya, sekolah adalah sekedar kegiatan mengisi waktu luang disela-sela kegiatan utama mereka bermain menghabiskan masa anak-anak mereka. Kini sekolah menjadi salah kaprah dengan berubah sebagai kegiatan utama tempat orang tua buang anak. Sehingga orang tua-nya bisa tenang mencari uang untuk bayar sekolah. Sebuah ironi.

Jadikan dalam satu paket, cintai kebenaran dan benci pada kebatilan. Jangan dipisah-pisah.
Kenapa sholat rajin, buang sampah sembarangan juga rajin?
Kenapa puasa senin-kamis, zina juga senin kamis?
Ini karena kita sekedar melatih pembiasaan. Biasa sholat, biasa puasa, tapi tidak biasa buang sampah pada tempatnya.

Kita lebih mengutamakan ibadah dan ahlak, sementara akidah tertinggal dibelakang. Ibadah dan ahlak ini yang menjadi jualan sekolah-sekolah sekarang karena itu yang mudah terlihat dan terukur. Padahal yang penting itu akidah atau pondasinya. Namanya juga pondasi, sering tidak kelihatan pada awalnya.
Sekolah akan mengajarkan sholat, tapi tidak bisa bertanggung jawab untuk kedewasaan anak. Terkadang terasa ada yang aneh ketika mendengar komentar, “Tolong doakan anak saya yang baru lulus dan sudah hafizd Quran, semoga mendapatkan pekerjaan.”
Pendidikan kedewasaan itu memerlukan ikatan batin. Beda di elus oleh ibu dengan dielus oleh guru. Saat dielus ibu, antibodi si anak bekerja.
Allah menitipkan hikmah pada orang tua untuk anak-anaknya. Dan itu tidak bisa didelegasikan pada siapapun. Dengan harga berapapun.

Saya jadi ingin menambahkan status facebook keren Bang Aad, 1 Desembar 2015 lalu,
Dulu, saat anak-anak temannya telah bisa membaca AlQur'an ketika berusia 3 tahun, dia hanya berkisah pada anaknya tentang indahnya AlQur'an
Dulu, saat anak-anak temannya telah terlatih shalat ketika berusia 5 tahun, dia hanya bercerita pada anaknya betapa indahnya perintah Allah
Dulu, saat anak-anak temannya telah hafal hadits Arba'in ketika berusia 7 tahun, dia hanya berkisah pada anaknya tentang indahnya Rasulullah
Kini, saat teman-temannya berkeluh-kesah tentang anak-anaknya, dia asyik terpesona menyaksikan indahnya Islam pada diri ananda

Libatkan anak dalam masalah

Pria kelahiran 1964 ini pernah punya status viral mengenai menikah. Kalau kita masukkan nama Adriano Rusfi di Google, akan nongol tulisan ini.

“Saya baru punya mobil usia 42 tahun. Rumah baru punya 2 tahun lalu, sebelumnya ngontrak”, kata lulusan psikologi UI kelahiran tahun 1964 ini.
Dulu teman-temannya bilang, “Lu makanya yang fokus dong cari duit.”
Kalau sekarang teman-teman kagum dan bilang, “Lu bakatnya banyak banget sih?” Bang Aad sekarang bisa membalas “Mungkin dulu Lu kecepetan fokus sih.”
Generasi dewasa hijau perlu digerakkan hatinya, jangan hanya otak. Akal sehat tidak identik dengan kecerdasan akademis. Perilaku hijau adalah perilaku perduli pada sesama.

Salah satu cara yang disampaikan Bang Aad adalah dengan tidak menyembunyikan masalah dari anak. Rem masa baligh anak dengan membantu orang tua menyelesaikan masalahnya.

Pada masa kecil Rasulullah ia adalah penggembala ternak. Beliau melatih empatinya dengan memelihara binatang. Saat ini kita bisa begitu alergi dengar kata ‘gembala’ atau bahkan ‘bunda’. Padahal sebenarnya arti gembala itu adalah memuliakan, memakmurkan.

Jadi kurang tepat juga ketika mengatakan, “Biar Ayah saja yang menderita, kamu belajar saja yang rajin.” Pria yang sempat mengurus Sistem kaderisasi Mesjid Salman dan Orientasi Mahasiswa Baru ITB ini menyebutkannya sebagai kalimat kurang ajar. Mengapa si ayah tidak mengijinkan anaknya mengikuti jalan suksesnya? Tidak ada sejarahnya orang sukses hanya dari gelimangan kemudahan.
“Supaya beban finansial saya cepat beres, saya fokus meng-aqilbaligh-kan anak”. Anak Bang Aad dari usia SMP sudah menjadi loper koran, membuka jasa servis tamiya, membantu scoring lembar psikotest. Sehingga anak jadi timbul empatinya.
Setiap permintaan akan dimulai dengan pertanyaan: “Abi ada duit nggak?”
Apapun yang anak minta harus 10% uang dia. Bang Aad cerita bagaimana anaknya ingin sepeda motor. “Bebas boleh pilih yang mana saja, asal 10% uang sendiri.” Anaknya jadi mikir juga. Yang 16 juta, harus ada 1,6 juta. Akhirnya si anak memilih yang 9 juta saja, karena merasa mampu menyediakan 10%-nya. Abi senang, anak senang.

Konglomerat Tionghoa itu sadis-sadis sama anaknya. Kalau anak mereka minta macam-macam, jawabnya “Sudah bagus Bapak kasih segitu.” Kita saja yang Melayu ini suka memanjakan anak. Bang Aad sempat bercerita tentang tetangganya yang pengusaha kaya raya. Ketika hujan, ia memberikan payung buat anaknya supaya jadi ojek payung.
Ketika anak sudah memasuki usia aqil baligh, anak dikasih tahu. “Kamu ini sebenarnya sudah bisa Ayah suruh pindah, tapi sekarang masih boleh tinggal dirumah. Hanya statusnya numpang. Numpang makan, numpang tidur. Jadi tau diri lah sebagai penumpang. Baik-baik sama tuan rumah.”
Ajari anak cari uang, ajari anak berorganisasi. Libatkan anak dengan masalah. Anak mulai bisa diajarkan kemandirian saat usia diatas 7 tahun.

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” Yakinlah setiap anak sudah terlahir muslim. Itu sudah fitrahnya. Didik anak dengan penuh optimis, tidak perlu rekayasa. Dan jangan lupa untuk meminta kepada Allah melengkapi kekurangan kita dalam mendidik anak-anak.

Dari_http://shantybelajarmenulis.blogspot.co.id/2015/12/oleh-oleh-kuliah-umum-fitrah-based.html?m=1

Friday, December 25, 2015

Bersandar hanya kepada Allah



Monday, December 14, 2015

Surat Cinta Tentang Shalat

Bila engkau anggap shalat itu hanya sebagai penggugur kewajiban, maka kau akan terburu-buru mengerjakannya.

Bila engkau anggap shalat hanya sebagai sebuah kewajiban, maka kau tak akan menikmati hadirnya Allah saat kau mengerjakannya.

Anggaplah shalat itu pertemuan yang kau nanti dengan Tuhanmu.

Anggaplah shalat itu sebagai cara terbaik kau bercerita dengan Allah SWT.

Anggaplah shalat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah dengan Allah SWT.

Anggaplah shalat itu sebagai seriusnya kamu dalam bekerja

Bayangkan ketika "adzan berkumandang," tangan Allah melambai kepadamu untuk mengajak kau lebih dekat denganNya.

Bayangkan ketika kau "takbir," Allah melihatmu, Allah tersenyum untukmu dan Allah bangga terhadapmu.

Bayangkanlah ketika "rukuk," Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh, hingga kau merasakan damai dalam sentuhan-Nya.

Bayangkan ketika "sujud," Allah mengelus kepalamu. Lalu Dia berbisik lembut di kedua telingamu: "Aku mencintaimu wahai hambaKu."

Bayangkan ketika kau "duduk di antara dua sujud," Allah berdiri di depanmu, lalu mengatakan: "Aku tak akan diam apabila ada yang mengusikmu."

Bayangkan ketika kau memberi "salam," Allah menjawabnya, lalu kau seperti manusia berhati bersih setelah itu.

Masya Allah, sungguh nikmat shalat yang kita lakukan. Tidak akan sia-sia yang menyebarkannya, tidak akan rugi orang yang membacanya.

Beruntunglah  orang-orang yang mengamalkan sholat seperti itu.
-----------------------

Barakallahu fiikum

Thursday, December 10, 2015

Kisah seorang istri yang bisa membuat suaminya tergila-gila padanya..

Seorang Ayah bercerita pd anak perempuannya,

Suatu hari seorang wanita tua diwawancarai oleh seorang presenter dalam sebuah acara tentang rahasia kebahagiaannya yang tak pernah putus.

Apakah hal itu karena ia pintar memasak? Atau karena ia cantik? Atau karena ia bisa melahirkan banyak anak, ataukah karena apa?

Wanita itu menjawab :

“Sesungguhnya rahasia kabahagiaan suami istri
ada di tangan sang istri, tentunya setelah mendapat taufik dari Allah. Seorang istri mampu menjadikan rumahnya laksana surga, juga mampu menjadikannya neraka.

Jangan Anda katakan karena harta !
Sebab betapa banyak istri kaya raya namun ia rusak karenanya, lalu sang suami meninggalkannya.

Jangan pula Anda katakan karena anak-anak !
Bukankah banyak istri yang mampu melahirkan banyak anak hingga sepuluh namun sang suami tak mencintainya, bahkan mungkin menceraikannya.

Dan betapa banyak istri yang pintar memasak.
Di antara mereka ada yang mampu memasak hingga seharian tapi meskipun begitu ia sering mengeluhkan tentang perilaku buruk sang suami.”

Maka sang peresenter pun terheran, segera ia berucap:

“Lantas apakah ‪#‎rahasia‬ nya..?”

Wanita itu menjawab:

“Saat suamiku marah dan meledak-ledak, segera aku diam dengan rasa hormat padanya. Aku tundukkan kepalaku dengan penuh rasa maaf.
Tapi janganlah Anda diam yang disertai pandangan mengejek, sebab seorang lelaki sangat cerdas untuk memahami itu.”

“Kenapa Anda tidak keluar dari kamar saja..?” tukas presenter.

Wanita itu segera menjawab:

“Jangan Anda lalukan itu! Sebab suamimu akan menyangka bahwa Anda lari dan tak sudi mendengarkannya. Anda harus diam dan menerima segala yang diucapkannya hingga ia tenang.
Setelah ia tenang, aku katakan padanya;
'Apakah sudah selesai?'
Selanjutnya aku keluar….
Sebab ia pasti lelah dan butuh istirahat setelah melepas ledakan amarahnya.
Aku keluar dan melanjutkan kembali pekerjaan rumahku.”

“Apa yang Anda lakukan?
Apakah Anda menghindar darinya dan tidak berbicara dengannya selama sepekan atau lebih?” tanya presenter penasaran.

Wanita itu menasehati :

“Anda jangan lakukan itu, sebab itu kebiasaan buruk. Itu senjata yang bisa menjadi bumerang buat Anda.
Saat Anda menghindar darinya sepekan sedang ia ingin meminta maaf kepada Anda, maka menghindar darinya akan membuatnya kembali marah.
Bahkan mungkin ia akan jauh lebih murka dari sebelumnya.”

“Lalu apa yang Anda lakukan..?” tanya sang presenter terus mengejar.

Wanita itu menjawab:

“Selang dua jam atau lebih, aku bawakan untuknya segelas jus buah atau secangkir kopi, dan kukatakan padanya, Silakan diminum.
Aku tahu ia pasti membutuhkan hal yang demikian, maka aku berkata-kata padanya seperti tak pernah terjadi sesuatu sebelumnya.”

“Apakah Anda marah padanya..?” ucap presenter dengan muka takjub.

‪#‎Wanita‬ itu berkata:

“Tidak...

Dan saat itulah suamiku mulai meminta maaf padaku dan ia berkata dengan suara yang lembut.”

“Dan Anda mempercayainya..?” ujar sang presenter.

Wanita itu menjawab :

“Ya. Pasti. Sebab aku percaya dengan diriku dan aku bukan orang bodoh.
Apakah Anda ingin aku mempercayainya saat ia marah lalu tidak mempercayainya saat ia tenang..?”

“Lalu bagaimana dengan harga diri Anda?” potong sang presenter.

“Harga diriku ada pada ridha suamiku dan pada tentramnya hubungan kami.
Dan sejatinya antara ‪#‎suami‬ ‪#‎istri‬ sudah tak ada lagi yang namanya harga diri.
Harga diri apa lagi..?!!
Padahal di hadapan suami Anda, Anda telah lepaskan semua pakaian Anda!”

Sumber : Ustadz Fairuz Ahmad

Wednesday, December 9, 2015

Quotes of the day from @madrasahkehidupan





Sunday, December 6, 2015

Yang Langka Itu

Yang langka itu...
istri yang tunduk patuh pada suami, yang senantiasa berseri-seri saat dipandang ,
yang ridha terdiam saat suami marah.
Tidak merasa lebih apalagi meninggikan suara.
Tercantik di hadapan suami.
Terharum saat menemani suami beristirahat.
Tak menuntut keduniaan yang tidak mampu diberikan suaminya.
Yang sadar bahwa ridha-Nya ada pada ridha suaminya.

Yang langka itu...
Suami yang mengerti bahwa istrinya bukan pembantu.
Sadar tak melulu ingin dilayani.
Malu jika menyuruh ini itu karena tahu istrinya sudah repot seharian urusan anak dan rumah.
Yang tak berharap keadaan rumah lapang saat pulang krn sadar itulah resiko hadirnya amanah-amanah yang masih kecil.
Yang sadar pekerjaan rumah tangga juga kewajibannya.
Yang rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena rasa sayangnya terhadap  istrinya yang kelelahan.

Yang langka itu...
Anak lelaki...
yang sadar bahwa ibunya yang paling berhak atas dirinya.
Yang mengutamakan memperhatikan urusan ibunya.
Yang lebih mencintai ibunya dibanding mencintai istri dan anak-anaknya.
Yang sadar bahwa surganya ada pada keridhaan ibunya.

Yang langka itu...
Orang tua...
yang sadar bahwa anak perempuannya jika menikah sudah bukan lagi miliknya.
yang selalu menasehati untuk mentaati suaminya selama suaminya tidak
menyuruhnya kepada perkara munkar.
Yang sadar bahwa keridhaan Allah bagi anaknya telah berpindah pd ridha suaminya.

Yang langka itu...
Seorang ibu...
Yang meskipun tahu surga berada di bawah telapak kakinya.
Tapi tidak pernah sekalipun menyinggung hal tersebut saat anaknya ada kelalaian terhadapnya.
Yang selalu sadar bahwa mungkin segala kekurangan pada anak-anaknya adalah hasil didikannya yang salah selama ini.
Yang sadar bahwa jika dirinya salah berucap atau do'a keburukan maka malaikat akan mengaminkan do'anya.

Yang langka itu...
Anak yang senantiasa mendoakan kebaikan bagi orangtuanya dalam keheningan sepertiga malam terakhir.
Meskipun sehari hari dlm kesibukan rumah tangganya.
Dalam kesibukan usahanya.
Dalam kesibukan pekerjaannya.

Lidah

Jika lidah / najis anjing mengenai tubuh, cara menghilangkannya  kita diperintahkan untuk membasuh tujuh kali dengan air dan tanah.

Tapi jika lidah manusia mengenai hati sesamanya, dengan apa menghilangkannya ?

Seperti mengambil paku yang telah tertancap, paku bisa diambil, tapi bekasnya tidak bisa kembali seperti semula.

Seperti kertas yang diremas, sulit untuk mengembalikan seperti semua.

Yang bisa dilakukan hanyalah menunggu lidah bersaksi sementara mulut dikunci diakhirat nanti ...

Saturday, December 5, 2015

Keep Khusnudzon

Dalam suatu kereta ekonomi non-AC yg lumayan panas, Seorang eksekutif muda, dengan jas elegan berdiri di disana. Sesak-sesakan dengan penumpang lain.

Sesaat kemudian, ia membuka tablet Androidnya. Lebih besar tentu dibanding smartphone umumnya.

Ia memang sedang ada chat penting dengan para donatur. Chat tentang dana untuk membantu para korban kebanjiran.

Semua penumpang menoleh padanya atau meliriknya. Apa batin mereka?

Seorang nenek-nenek membatin, 'Orang muda sekarang, kaya sedikit langsung pamer. Naik Ekonomi, pamer-pameran.'

Seorang emak-emak membatin, 'Mudah'mudahan suami saya ga senorak dia. Norak di kelas Ekonomi bukan hal terpuji.'

Seorang gadis ABG membatin, 'Keren sih keren, tapi ga banget deh sama gayanya. Kenapa ga naik AC kalau mau pamer begituan?'

Seorang pengusaha membatin, 'Sepertinya dia baru kenal 'kaya'. Atau dapat warisan. andai dia merasakan jerih pahit kehidupan; barang tentu tidak akan pamer barang itu di kelas Ekonomi. Kenapa ga naik AC sih?'

Seorang pemuka agama melirik, 'Andai dia belajar ilmu agama, tentu tidak sesombong itu, pamer!'

Seorang pelajar SMA membatin, 'Gue tau lo kaya. Tapi plis deh, lo ga perlu pamer gitu kalle' ke gua. Gua tuh ga butuh style elo. Kalo lo emang pengen diakuin, lo bisa out dari sini, terus naik kereta AC.. ill feel gue.'

Seorang tunawisma membatin, 'Orang ini terlalu sombong, ingin pamer di depan rakyat kecil.'

Si eksekutif menyimpan kembali tabletnya di tas. Ia membatin, Alhamdulillah, akhirnya para donatur bersedia membantu. Alhamdulillah, ini kabar baik sekali. Lalu, ia sempatkan melihat kantong bajunya. Ada secarik tiket kereta ekonomi.

Ia membatin 'Tadi sempat tukar karcis dengan seorang nenek tua yang mau naik kereta sesak ini. Tidak tega saya. Biarlah dia yang naik kereta AC itu. Mudah-mudahan manfaat.:

Sahabat..
Begitu berbahaya nya penghakiman. Sebuah kebaikan, tindakan kasih, bisa berubah total menjadi kejahatan hanya karna persepsi kita.

Jaga persepsi kita, semua tak perlu kita nilai seperti penampakannya

Selalu khusnudhon billah ...

Last Seen ... barusan lihat apa aja ? ...


Wednesday, November 25, 2015

Sepatu robeknya Queensa

Alhamdulillah ... pagi ini Queensa mengeluh tentang sepasang sepatunya robek, setelah sepasang sepatu sebelumnya juga tumbang alias robek.
Oleh Umminya dicarikan sepatu tetehnya. Ternyata masih kebesaran dikakinya, akhirnya umminya kasih solusi diganjal pakai tisu kertas di bagian depannya dan akhirnya bisa dipakai dengan nyaman dan berangkat sekolah dengan senyum lebar ...
Hmmm ... kisah ini Abi tulis untuk mengingatkan kembali nanti kalau kamu udah besar akan Abi ceritakan kembali ke anak cucu Abi ... terimakasih sudah nebjadi guru bagi Abi dan Umi bahwa hidup itu harus dihadapi dengan ikhlas apapun yang terjadi ...

Sunday, November 22, 2015

Quotes of the day from @madrasahkehidupan






Friday, November 13, 2015

Quotes of the day from @madrasahkehidupan







Saturday, November 7, 2015

Hati-hati ...

Cenderung "melebih-lebihkan"
"ingin tahu urusan orang lain",
"memprovokasi" dan
"mengabaikan tabayyun"
atas sebuah masalah.

Hal tersebut membuat
pengguna media sosial
harus berhati-hati,
karena hal tersebut
bisa memicu sebuah isu
menjadi bola liar
yang akan merugikan siapapun,
termasuk diri sendiri.

Ingat ...
kebencian kepada orang lain
yang ada di hatimu itu ...
sebelum diutarakan ...
dan sebelum sampai
kepada yang bersangkutan ...

sudah duluan sampai
dan dirasakan
oleh anak, istri/suami, teman,
dan lingkungan terdekatmu ...

Bahkan didengar oleh
kesehatanmu sendiri ...

Sunday, October 18, 2015

HARTA, BISA MENGANGKAT TAPI JUGA BISA MENJATUHKAN


السّلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Saudaraku yang di muliakan Alloh dan Rosulnya, harta itu bisa mengangkat derajat seseorang, tapi kalau tidak hati-hati sekaligus bisa menjatuhkannya.
Dengan harta, derajat seseorang menjadi terangkat.

Kalau terlena, harta akan membuat seseorang jatuh ke jurang.

Renungan:
- Ketika harta kekayaan hadir. Bagai bidadari cantik yang turun dari langit. Semua pintu nikmat terbuka, semua gudang rezeki terbuka. Rezeki datang tercurah dari segala arah. Uang berlimpah datang dari sumber yang tidak terduga. Tanah, sawah, lahan, kebun bisa didapat berapa luaspun dia mau. Mobil mewah, bisa dibeli lebih dari satu. Rumah mewah, mudah didapat lebih dari satu. Istri cantik, mudah dicari lebih dari satu. Derajat naik, kehormatan naik, dan harga diripun ikut naik.

- Ketika harta kekayaan pergi. Disaat kekayaan berlimpah, dia lupa dirinya, lupa ibadahnya. Dia lupa akheratnya, dan lupa tuhannya. Banyak kewajiban agama yang dilalaikan. Banyak larangan agama yang dilanggar. Akhirnya, Alloh mencabut nikmat-Nya, Karena mereka menyalahgunakan nikmat. Semua sumber nikmat dikunci. Semua sumber rezeki ditutup. Semua sumber penghasilan disumbat. Lahan mengering, tanaman rontok, dan gudangpun kosong. Satu persatu, anak istri meninggalkannya. Satu persatu, pelayan, pembantu meninggalkannya. Satu persatu, tagihan hutang berdatangan. Satu persatu, harta kekayaan melayang terjual. Semuanya habis, semuanya ludes, semuanya menguap. Habis-bis, miskin-kin, kere-re, dan jatuh-tuh.

KIND WORD GREAT MOTHER

Suatu hari seorang anak laki-laki pulang sekolah memberikan Sepucuk Surat tertutup kepada mamanya dari Kepala Sekolah.

Anak : Mama, Kepala Sekolah Memberi Surat ini kepada Saya, dengan pesan Agar tidak membuka dan Hanya Mama yang boleh buka atau membacanya.

Sang Mama Membuka dan Membaca Surat dimaksud Dengan Airmata berlinang. Namun dengan bijak, selesai membaca sang Mama membacakan untuk anaknya :
"Anak Kamu terlalu Jenius. Sekolah ini Terlalu Sederhana. Tidak Cukup Guru yang Baik dan Hebat di Sekolah kami, untuk Melatih Dia. Ajari dan latih sendiri anak Anda secara Langsung."

Tahun demi Tahun berlalu. Sang Anak terus tumbuh dan berkembang. Seiring waktu, sang Mama/Ibu sudah pula Meninggal/Tiada.

Suatu ketika, Anak laki-laki yang sudah dewasa itu, Menemukan kembali Surat yg dulu Dibacakan sang Mama kpdnya.
Diambilnya Surat dari Dalam Laci Meja Mamanya.

Diapun Membuka dan Membaca surat itu dengan tangan bergetar. Berbeda dengan apa yang didengar dari Mamanya saat dia masih Kecil dulu :
"Anak Anda Punya masalah Kejiwaan. Kami tidak Mengizinkan Lagi Dia datang Ke Sekolah ini selamanya".

Anak itu, adalah Sang Penemu Hebat Sepanjang Masa. Dialah, Thomas Alva Edison.

Dia Menangis berjam-jam, usai membaca Surat itu, lalu Menulis dalam Buku Hariannya : "Thomas Alva Edison adalah Anak Gila. Hanya oleh karena Seorang Pahlawan, karen Mama, Saya Diubahnya Menjadi Sang Jenius Sepanjang Masa".

Pesan Moral :

(1) Sejarah membuktikan tentang kesaktian, kehebatan dan Peranan/Pengaruh seorang Ibu/Mama terhadap Anaknya.

(2) Sejarah juga membuktikan kesaktian dari sebuah kata atau ucapan terhadap psikologi dan Mental Anak-anak.

(3) Perkataan yang Buruk, sangat ampuh Merusak Moral & Mental Seseorang, apalagi diucapkan oleh Ibu yang buruk .

(4) Perkataan yang Baik dapat Memotivasi dan Menginspirasi (Merubah) Seseorang untuk Menjadi yang Terbaik, apalagi oleh Ibu yang tulus, penuh Kasih dan bertangan dingin mengelola Keluarga. ...

Semoga bemanfaat....

Tuesday, October 6, 2015

Amalan saat terbelit hutang

IJAZAH BAGI ANDA YANG TERBELIT UTANG RATUSAN JUTA



Bagi Anda yang Terbelit Hutang Ratusan juta, coba Amalkan Amalan Berikut ...

1.Perbanyak istighfar Karena Memohon ampun pada ALLOH SWT itulah yg Akan Memudahkan Rejeki

2.Perbanyak Doa yg Dicontohkan Rosululloh SAW

A.DOA AGAR TIDAK TERLILIT UTANG

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

Allohumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom

[Artinya: Ya Allah, Aku Berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan sulitnya utang] (HR. HR. Bukhari no. 2397 dan Muslim no. 589).
.
B- DOA AGAR LEPAS DARI UTANG SEPENUH GUNUNG

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

“Allohumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak”

[Artinya: Ya ALLAH Cukupkanlah Aku dengan yang Halal dan Jauhkanlah Aku dari yang Haram, dan Cukupkanlah Aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu]

Semoga Bermanfaat...!!
Mudahan-mudahan ALLOH SWT Selalu Mempermudah langkah Kita, di manapun dan Dalam Keadaan apapun Kita berada. Aamiin Allohumma Aamiin..

Saturday, September 26, 2015

TIPS UNTUK DAPAT MERASAKAN KENIKMATAN DAN KELEZATAN QIYAMUL-LAIL (SHOLAT TAHAJUD)

Bismillah...
Dengan qiyamul-lail, Allah akan memberi kekuatan. Dengan qiyamul-lail, Allah.   mengabulkan doa. Dengan qiyamul-lail, dapat menghapus keburukan, mencegah dosa dan menangkal penyakit. Dengan qiyamul-lail, dapat semakin mendekatkan kepada Allah.

Dengan qiyamul-lail, Allah akan menggolongkan dalam ibaadurrahman. Dengan qiyamul-lail, Allah akan mengangkat ke tempat yang terpuji. Dengan qiyamul-lail, Allah akan memasukkan ke surga-Nya. Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Qiyamul-lail adalah sarana berkomunikasi seorang hamba dengan Rabbnya. Sang hamba merasa lezat di kala munajat dengan Penciptanya. Ia berdoa, beristighfar, bertasbih, dan memuji Sang Pencipta. Dan Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sesuai dengan janjinya, akan mencintai hamba yang mendekat kepadanya.

Kalau Allah swt. mencintai seorang hamba, maka Ia akan mempermudah semua aspek kehidupan hambaNya. Dan memberi berkah atas semua aktivitas sang hamba, baik aktivitas di bidang dakwah, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. Sang hamba akan dekat dengan Rabbnya, diampuni dosanya, dihormati oleh sesama, dan menjadi penghuni surga yang disediakan untuknya.

Seorang muslim yang kontinu mengerjakan qiyamullail, pasti dicintai dan dekat dengan Allah swt. Karena itu, Rasulullah saw. menganjurkan kepada kita, “Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)

Jika Anda ingin mendapat kemuliaan di sisi Allah dan di mata manusia, amalkanlah qiyamul-lail secara kontinu. Dari Sahal bin Sa’ad r.a., ia berkata, “Malaikat Jibril a.s. datang kepada Nabi saw. lalu berkata, ‘Wahai Muhamad, hiduplah sebebas-bebasnya, akhirnya pun kamu akan mati. Berbuatlah semaumu, pasti akan dapat balasan. Cintailah orang yang engkau mau, pasti kamu akan berpisah. Kemuliaan orang mukmin dapat diraih dengan melakukan shalat malam, dan harga dirinya dapat ditemukan dengan tidak minta tolong orang lain.’”

Orang yang shalat kala orang lain lelap tertidur, diganjar dengan masuk surga. Kabar ini sampai kepada kita dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abdullah bin Salam dari Nabi saw., beliau bersabda, “Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, dan shalat malamlah pada waktu orang-orang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat.”

Seorang tabi’in berkata, “Sungguh jika tiada sepertiga malam terakhir, aku tidak betah hidup di dunia ini”. Mereka benar-benar mereguk kenikmatan tiada tara saat berkhalwat dengan Tuhannya. Namun mengapa kita belum bisa merasakannya?

Berbagai keutamaan qiyamul-lail sudah kita baca atau kita dengar dari para ulama. Kita pun sudah beberapa kali mencoba melaksanakannya, dengan mujahadah (kesungguhan) melawan kantuk dan dinginnya malam. Namun, berkali-kali juga kita mengalami futur (lalai), tidak dapat lagi melaksanakan qiyamul-lail.

Maklumat dan pemahaman perihal keutamaan Qiyamul-Lail sudah sama-sama mafhum. Jika belum silakan googling saja dengan keyword “qiyamul lail”, atau mampir toko buku maka akan kita jumpai puluhan buku tentang keutamaan qiyamul-lail. Namun mengapa demikian berat untuk taf’il (melaksanakan) Qiyamul Lail tersebut?

Menurut saya, sebabnya adalah karena kita belum dapat menikmatinya. Sehingga pikiran bawah sadar kita masih merasakan bahwa qiyamul-lail itu beban yang berat.

Waktu sepertiga malam, saat dimana bumi mengeluarkan gelombang kekhusyu’an (alfa), sebagaimana firman Allah “Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan” (Al-Muzammil 6). Seharusnya, saat-saat inilah dzikir dan bacaan Al-Quran kita lebih berkesan, hati lebih mudah bergetar ketika Asma Allah disebut. Jiwa kita lebih bening sebening embun pagi di dedaunan. Air mata lebih mudah meleleh bahkan tertumpah dan tak kuasa kita hentikan. Hati menjadi halus dan lembut, sehingga hijab kita dengan Allah semakin transparan. Pendeknya inilah surga dunia yang telah dinikmati oleh para sahabat, tabi’in dan salafus saleh.

Maukah kita memperolehnya?
 Mengapa kita belum bisa menikmati Qiyamul Lail? Mungkin karena kita kurang “Mujahadah” (memaksakan diri). Ya, betul… Namun bukan itu maksud saya. Bisa jadi pada waktu-waktu yang lalu kita sudah mujahadah, namun lagi-lagi giliran futur itu datang. Kita sulit qiyamul-lail dan hati kita mati karena kita masih melakukan banyak maksiat dan dosa. Bukankah maksiat dan dosa akan menimbulkan noktah hitam di hati hingga hati kita menjadi kasat dan mati. Doa yang kita panjatkan tidak di istijabah oleh Allah SWT. Ya, betul sekali, sangat tepat…! Tapi saya ingin berangkat dari perspektif lain.

Perspektif lain itu adalah, kita tidak dapat menikmati qiyamul-lail, dan masih banyak melakukan maksiat adalah karena “kita belum mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT”. Hati kita masih diisi oleh selain Allah, masih jauh dari Allah. Mari pertama-tama kita niatkan dan azzamkan diri kita bahwa kita sangat ingin untuk taqarrub mendekatkan diri kepada-Nya.

Dari Abu Hurairah RA disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah bersabda, ‘Aku menuruti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Kalau ia mengingat-Ku dalam hati, Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Kalau ia mengingat-Ku di tengah kerumunan orang, Aku pun akan mengingatnya di tengah kerumunan yang lebih baik daripada mereka.

Kalau ia mendekat diri kepada-Ku sejengkal, Aku pun mendekatkan Diri kepadanya sehasta. Kalau ia mendekatkan diri pada-Ku sehasta. Aku pun akan mendekatkan Diri padanya sedepa. Jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari kecil”.

Waktu-waktu di keseharian kita, masih sunyi dari dzikir kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang duduk dalam suatu tempat, lalu di situ ia tak berdzikir kepada Allah, maka kelak ia akan mendapat kerugian dan penyesalan” (HR Abu Dawud).
 Dalam keseharian kita, di ketika mandi, di perjalanan kantor, istirahat, hati dan pikiran kita tidak dzikir kepada Allah dan lantas diisi oleh selainnya. Bahkan! bangun tidur kita lupa berdoa, masuk dan keluar kamar mandi lupa berdzikir, selesai makan lupa memuji dan berterima kasih kepada-Nya. Astaghfirullah … beristighfarlah berulang kali saudaraku. Rasakanlah penyesalan dan biarkan air matamu meleleh.

Mulai detik ini isilah setiap relung hati dan celah pikiran dengan dzikir kepada Allah. Di setiap waktu dalam 24 jam hidup kita isilah dengan dzikir. Jika kita melakukannya, bahkan dalam tidur pun kita tetap bermimpi berdzikir dan bershalawat.
 Banyak dzikir-dzikir singkat, seperti dua kalimat yang paling berat di sisi Allah, yaitu, “SubhanaLlahi wabihamdihi… SubhanaLlahil-azhiem…”. Atau dengan beristighfar, “Astaghfirullah… astaghfirullah…”, bertasbih, “Subahanallahi… subhanallahi”.
Bahkan cukup dengan menyebut asma Allah, “Allah… Allah… atau Yaa Allah.. Ya Allah”. Lakukanlah di manapun, dan kapan pun, bahkan multitasking sambil melakukan pekerjaan-pekerjaan sehari-hari. Jika ada waktu senggang, dzikir yang paling utama adalah Al-Quran. Membaca Al-Quran, mentadabburinya, menghafalnya, mengulang hafalan atau bahkan sekadar mendengarkan kaset murattal Al-Qur’an sambil kita mengendarai kendaraan.

Dzikir ini akan mengikis dosa dan kotoran jiwa, seperti mengikis karat hingga kemilau emas muncul kembali. Dengan sendirinya, dzikir akan mencegah kita berbuat dosa dan maksiat lagi. Ketika kita akan berbuat sesuatu yang dilarang Allah, hati yang telah dipenuhi Asma Allah akan otomatis menolaknya.

Dzikir akan semakin menghaluskan hati kita. Semakin memudahkan kita menangis dalam berbagai kondisi. Semakin memahami hakikat dan semakin ma’rifat kepada Allah. Suatu ketika ada sekelompok sahabat yang telah mengalami kehausan karena kehabisan minuman dalam perjalanan safar berhari-hari. Ketika mereka menemukan sebuah sumber air, segera mereka minum dan membasahi muka sepuas-puasnya. Namun ada seorang sahabat yang justru ketika ia akan mengambil air ia menangis sesenggukan. Sahabat lain pun bertanya, “Mengapa engkau menangis padahal Allah memberikanmu minuman pada saat kehausan?”.

Sahabat tersebut berkata, “Ketika aku membaca doa “Allahumma bariklana fii maa razaqtana waqina adzabannaar”, terbayang olehku penduduk neraka yang lebih haus dariku namun diharamkan padanya meminum air sedikit pun.

Firman Allah: “Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu”. Mereka (penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir, (Al-A’raaf: 50).

Subhanallah, sahabat tersebut mampu menangkap hakikat kalimat “waqina adzabannar” dalam doa mau makan dan minum, karena ia selalu berdzikir mengingat Allah. Jika dalam setiap tarikan nafas kita selalu berdzikir, dalam setiap langkah kita diikuti dengan dzikir, maka akan muncul banyak keajaiban dalam hidup kita. Allah akan mengaruniai limpahan kenikmatan yang menisbikan kenikmatan dunia. Barulah kita bisa memahami kisah dalam hadits berikut :

Diriwayatkan bahwa Haritsah RA berkata kepada Rasulullah SAW, “Pagi ini, saya menjadi mukmin yang sebenarnya”. Beliau berkata kepadanya, “Seorang Mukmin yang benar itu memiliki hakikat. Lantas apa hakikat dari keimananmu?” Ia menjawab, “Saya jauhkan diriku dari dunia, hingga di mataku BATU dan PERMATA terlihat sama….”
Subhanallah… batu dan permata terlihat sama. Espass dan Alphard terlihat sama!

Kita lanjutkan haditsnya:
“… Saya seakan-akan melihat singgasana Tuhanku tampak nyata. Saya seakan-akan melihat penduduk surga bersenang-senang di dalam surga dan penduduk neraka disiksa di dalam neraka.” Beliau SAW berkata, “Hai Haritsah, kamu telah mengetahuinya. Karena itu, istiqomahlah”. Inilah mungkin yang dalam tasawuf disebut “Kasyaf”.

Saudaraku, mari hidupkan hati, lembutkan jiwa dengan selalu berdzikir kepada Allah SWT. Barulah kita bisa menikmati indahnya dan nikmatnya Qiyamul Lail. Berikutnya kita akan merasakan berbagai kenikmatan spiritual dan ayat-ayat keajaiban Allah dalam hidup kita.

Mari penuhi hidup kita dengan dzikir, dan perhatikan apa yang akan terjadi.

Subhanallah....
 Semoga Allah memberikan kita petunjuk dan hidayah-Nya agar di setiap ilmu yang kita miliki, dapat menggerakkan kita untuk lebih dekat lagi kepada Allah.

Aamiin Ya Rabbal'Aalamiin

Wednesday, September 23, 2015

Renungan ...

Waktu sedang "Jaya" kita merasa banyak teman di sekeliling kita.

Waktu sedang "Berkuasa" kita percaya diri melakukan apa saja.

Waktu sedang "Tak Berdaya" barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati yang ada.

Waktu sedang "Jatuh" kita baru sadar selama ini siapa saja teman yang memperalat dan memanfaatkan kita.

Waktu sedang "Sakit" kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta.

Manakala "Miskin" kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi / menderma & saling membantu.

Masuk "Usia Tua" kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan.

Saat "di Ambang Ajal" kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.

Hidup tidaklah lama,
Sudah saatnya kita bersama-sama membuat
HIDUP LEBIH BERHARGA:
Saling menghargai,
Saling membantu,
Saling memberi,
Saling mendukung.

Jadilah teman setia tanpa syarat ...
Jangan saling memotong & menggunting sesama teman...

Tunjukkanlah bahwa anda masih mempunyai Hati Nurani yang tulus. Jauhkan niat jahat untuk mencelakai atau memfitnah.

Jauhkan niat memaksa seseorang melakukan suatu hal untuk kepentingan pribadi kita.

Apa yang ditabur itulah yang akan dituai
Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar.

Tapi ketahuilah bahwa Tuhan selalu memberi pelangi di setiap badai,
senyum disetiap air mata,
Rahmat & berkat di setiap cobaan,
dan jawaban di setiap doa......

Jangan pernah menyerah ,
terus berjuanglah,
Life is so beautiful....

Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan sebuah perjalanan
Indahnya hidup bukan karena banyak orang mengenal kita,
namun berapa banyak orang yang bahagia mengenal kita...

Monday, September 21, 2015

Anak umur 11 tahun ini memberi banyak pelajaran

Setiap selesai shalat Jum'at tiap pekannya, seorang imam (masjid) dan anaknya (berumur 11 tahun) mempunyai jadwal membagikan buku–buku Islam, diantaranya buku at-thariq ilal jannah (jalan menuju surga).

Mereka membagikannya di daerah mereka di pinggiran Kota Amsterdam.

Namun tibalah suatu hari, ketika kota tersebut diguyuri hujan yang sangat lebat dengan suhu yang sangat dingin.
Sang anak pun mempersiapkan dirinya dengan memakai beberapa lapis pakaian demi mengurangi rasa dingin. Setelah selesai mempersiapkan diri, ia berkata kepada ayahnya:
"Wahai ayahku, aku telah siap," Ayahnya menjawab: "Siap untuk apa?" Ia berkata: "Untuk membagikan buku (seperti biasanya)." Sang ayahpun berucap: "Suhu sangat dingin di luar sana, belum lagi hujan lebat yang mengguyur." Sang anak menimpali dengan jawaban yang menakjubkan: "Akan tetapi, sungguh banyak orang yang berjalan menuju neraka di luar sana dibawah guyuran hujan."
Sang ayah terhenyak dengan jawaban anaknya seraya berkata: "Namun ayah tidak akan keluar dengan cuaca seperti ini." Akhirnya anak tersebut meminta izin untuk keluar sendiri. Sang ayah berpikir sejenak dan akhirnya memberikan izin.

Iapun mengambil beberapa buku dari ayahnya untuk dibagikan, dan berkata: "Terimakasih wahai ayahku."

Di bawah guyuran hujan yang cukup deras, ditemani rasa dingin yang menggigit, anak itu membawa buku-buku itu yang telah dibungkusnya dengan sekantong plastik ukuran sedang agar tidak basah terkena air hujan, lalu ia membagikan buku kepada setiap orang yang ditemui. Tidak hanya itu, beberapa rumahpun ia hampiri demi tersebarnya buku tersebut.

Dua jam berlalu, tersisalah 1 buku di tangannya. Namun sudah tidak ada orang yang lewat di lorong tersebut (untuk ia beri). Akhirnya ia memilih untuk menghampiri sebuah rumah di seberang jalan untuk menyerahkan buku terakhir tersebut.

Sesampainya di depan rumah, ia pun memencet bel. Ternyata tidak ada respon. Ia ulangi beberapa kali, hasilnya tetap sama, belum ada respon juga. Ketika hendak beranjak seperti ada yang menahan langkahnya, dan ia coba memencet bel sekali lagi ditambah ketukan tangan kecilnya. Sebenarnya ia juga tidak mengerti kenapa ia begitu penasaran dengan rumah tersebut.
Pintu pun terbuka perlahan, disertai munculnya sesosok nenek yang tampak sangat sedih. Nenek berkata: "Ada yang bisa saya bantu nak?"

Si anak berkata (dengan mata berkilau dan senyuman yang menerangi dunia): "Saya minta maaf jika mengganggu, akan tetapi saya ingin menyampaikan bahwa Allah sangat mencintai dan memperhatikan nyonya. Kemudian saya ingin menghadiahkan buku ini kepada nyonya, di dalamnya dijelaskan tentang Allah Ta'ala, kewajiban seorang hamba, dan beberapa cara agar dapat memperoleh keridhaan-Nya."

Satu pekan berlalu, seperti biasa sang imam memberikan ceramah di masjid. Seusai ceramah ia mempersilahkan jama'ah untuk berkonsultasi. Terdengar sayup-sayup dari shaf perempuan seorang perempuan tua berkata: "Tidak ada seorangpun yang mengenal saya disini, dan belum ada yang mengunjungiku sebelumnya. Satu pekan yang lalu saya bukanlah seorang Muslim, bahkan tidak pernah terbetik dalam pikiranku hal tersebut sedikitpun. Suamiku telah meninggal dan dia meninggalkanku sebatang kara di bumi ini."

Dan iapun memulai ceritanya bertemu anak itu.

"Ketika itu cuaca sangat dingin disertai hujan lebat, aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku. Kesedihanku sangat mendalam, dan tidak ada seorangpun yang peduli padaku. Maka tidak ada alasan bagiku untuk hidup. Akupun naik ke atas kursi dan mengalungkan leherku dengan seutas tali yang sudah kutambatkan sebelumnya. Ketika hendak melompat, terdengar olehku suara bel. Aku terdiam sejenak dan berpikir: "Paling sebentar lagi juga pergi."
Namun suara bel dan ketukan pintu semakin kuat. Aku berkata dalam hati: "Siapa gerangan yang sudi mengunjungiku, tidak akan ada yang mengetuk pintu rumahku."
Kulepaskan tali yang sudah siap membantuku mengakhiri nyawaku, dan bergegas ke pintu. Ketika pintu kubuka, aku melihat sesosok anak kecil dengan pandangan dan senyuman yang belum pernah kulihat sebelumnya. Aku tidak mampu menggambarkan sosoknya kepada kalian.
Perkataan lembutnya telah mengetuk hatiku yang mati hingga bangkit kembali. Ia berkata: "Nyonya, saya datang untuk menyampaikan bahwa Allah Ta'ala sangat menyayangi dan memperhatikan nyonya." Lalu dia memberikan buku ini (buku jalan menuju surga) kepadaku.
Malaikat kecil itu datang kepadaku secara tiba-tiba, dan menghilang dibalik guyuran hujan hari itu juga secara tiba-tiba. Setelah menutup pintu aku langsung membaca buku dari malaikat kecilku itu sampai selesai. Seketika kusingkirkan tali dan kursi yang telah menungguku, karena aku tidak akan membutuhkannya lagi.

Sekarang lihatlah aku, diriku sangat bahagia karena aku telah mengenal Tuhanku yang sesungguhnya. Akupun sengaja mendatangi kalian berdasarkan alamat yang tertera di buku tersebut untuk berterimakasih kepada kalian yang telah mengirimkan malaikat kecilku pada waktu yang tepat. Hingga aku terbebas dari kekalnya api neraka."

Air mata semua orang mengalir tanpa terbendung, masjid bergemuruh dengan isak tangis dan pekikan takbir. Allahu akbar!

Sang imam (ayah dari anak itu) beranjak menuju tempat di mana malaikat kecil itu duduk dan memeluknya erat, dan pecah tak terbendung di hadapan para jamaah.
Sungguh mengharukan, mungkin tidak ada seorang ayah pun yang tidak bangga terhadap anaknya seperti yang dirasakan imam tersebut.

Judul asli: قصة رائعة جدا ومعبرة ومؤثرة
Penerjemah: Shiddiq Al-Bonjowi

Nasehat Mbah Moen [Agar Rizqi Melimpah Ruah ]

Syaikhina KH. Maimoen Zubair sering menyampaikan sebuah nasehat, “Mbesok nek wes omah-omah, ojo lali, angger mlebu omah moco Qulhu ping pisan”. (Besok jika sudah berumah tangga, setiap masuk rumah jangan lupa membaca surat Al Ikhlas walaupun cuma sekali.) Ternyata nasehat beliau ini bukan sembarang nasihat, karena hal itu telah disabdakan oleh Junjungan Kita,
Nabi Besar Muhammad SAW, : ﺪﻌﺳ ﻦﺑ ﻞﻬﺳ ﻦﻋ » ﻞﺟﺭ ﺀﺎﺟ
ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟﺍ ﻰﻟﺇ
ﺮﻘﻔﻟﺍ ﻪﻴﻟﺇ ﺎﻜﺷﻭ ﻢﻠﺳﻭ
ﻚﺘﻴﺑ ﺖﻠﺧﺩ ﺍﺫﺇ : ﻝﺎﻘﻓ
ﻥﺇﻭ ﺪﺣﺃ ﻪﻴﻓ ﻥﺎﻛ ﻥﺇ ﻢﻠﺴﻓ
ﻰﻠﻋ ﻢﻠﺴﻓ ﺪﺣﺃ ﻪﻴﻓ ﻦﻜﻳ ﻢﻟ ﻪﻠﻟﺍ ﻮﻫ ﻞﻗ ﺃﺮﻗﺍﻭ ، ﻚﺴﻔﻧ
ﻞﻌﻔﻓ ﺓﺪﺣﺍﻭ ﺓﺮﻣ ﺪﺣﺃ
ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﺭﺩﺄﻓ ﻞﺟﺮﻟﺍ
ﻰﻠﻋ ﺽﺎﻓﺃ ﻰﺘﺣ ًﺎﻗﺯﺭ
ﻪﻧﺍﺮﻴﺟ » Sahal bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengadukan kefakiran yang menimpanya. Lalu beliau bersabda: “Apabila kamu telah masuk dalammasuk ke rumahmu, ucapkanlah salam jika ada seseorang di dalamnya. Dan jika tidak ada orang di dalamnya, ucapkan salam untuk dirimu, dan bacalah Qul huwallaahu ahad satu kali.” Lalu laki-laki tersebut melakukannya. Maka Allah melimpah ruahkan rizki orang tersebut sehingga mengalir kepada tetanga-tetangganya.” (Al-Imam Fakhruddin al-Razi, al-Tafsir al-Kabir wa Mafatih al-Ghaib, Surah al-Ikhlash).

___
Shared; NU [dot]com

Saturday, September 19, 2015

SAYA MENCINTAI HARTA SAYA .... SAYA TAK MAU BERPISAH DENGAN HARTA SAYA...

Haji Usman, sebutlah begitu nama beliau. Mungkin orangtuanya dulu berdo'a agar sang putra mewarisi kemuliaan Sayyidina Utsman ibn Affan Radhiyallahu ‘Anhu.

Pemilik salah satu usaha batik terkemuka di Yogyakarta ini memang dikenal atas kedermawanannya, seakan harta telah begitu tak berharga baginya. Seakan dunia telah begitu hina di matanya.

Ringan baginya membuka kotak persediaan, gampang baginya menyeluk kantong simpanan dan seakan tanpa beban dia mengulur bantuan.

Inilah mungkin sosok nyata orang yang dunia di tangannya dan akhirat di hatinya.

Maka beberapa orang pengusaha muda yang bersemangat mendatangi beliau.

“Ajarkan pada kami, Ji,” kata mereka, “bagaimana caranya agar kami seperti haji Usman. Bisa tidak cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan... hingga seperti haji Usman, bershadaqah terasa ringan.”

“Wah,” sahut Haji Usman tertawa, “salah alamat!”

“Lho?”...

“Lha iya. Kalian datang pada orang yang salah. Lha saya ini SANGAT MENCINTAI HARTA SAYA je. Saya ini sangat mencintai kekayaan saya je.”

“Lho?”..

“Kok lho. Lha sebab saking cinta dan sayangnya saya pada harta, SAMPAI-SAMPAI SAYA TIDAK RELA MENINGGALKAN HARTA SAYA DI DUNIA INI. Saya itu TIDAK MAU BERPISAH dengan kekayaan saya. Makanya sementara ini saya titip-titipkan dulu. TITIP pada Masjid, TITIP pada anak yatim, TITIP pada madrasah, TITIP pada pesantren, TITIP pada pejuang fii sabilillah. Alhamdulillah ada yang berkenan dititipi, saya senang sekali. Alhamdulillah ada yang sudi diamanati, saya bahagia sekali. Pokoknya DI AKHIRAT NANTI MAU SAYA AMBIL LAGI. Saya ingin kekayaan saya itu dapat saya nikmati berlipat-lipat di akhirat.”

Semoga bermanfaat.

Thursday, September 17, 2015

Anak SMA ini jadi perhatian Obama, serta jadi rebutan google, facebook dan twitter.

Ahmed Mohammed (14 tahun) adalah siswa muslim asal Sudan yang bersekolah SMA di MacArthur High School di Texas. Dia membuat sendiri jam digital hasil penelitiannya dan membawa perangkat jamnya ke sekolah dengan tujuan ditunjukkan pada gurunya agar bisa masuk klub robotik.

Namun karena jam ciptaannya bentuknya seperti bom, sang guru malah curiga kemudian lapor pada polisi setempat dan sempat memborgolnya, tapi akhirnya dilepaskan.

Ini dukungan, apresiasi, dan ajakan tokoh-tokoh top dunia yang ditujukan kepada Ahmed Mohammed.

Sumber : internet, google, facebook, twitter

Tuesday, September 15, 2015

Quotes dari universitaskehidupan















Saturday, September 12, 2015

Anak Cucuku, beginilah Proses Allah menciptakan manusia


BERGURU 33 TAHUN "HANYA" DAPAT 8 HAL

Suatu hari, Imam Syaqiq Al Balkhi bertanya kepada muridnya yang bernama
Hatim Al Ashom :

Imam syaqiq : "Sudah berapa lama engkau menuntut ilmu dariku?".

"Sudah 33 tahun", jawab Hatim.

"Apa yang telah kau pelajari, selama 33 th ini?", tanya Imam Syaqiq.

"Hanya 8 hal ", jawab Hatim.

" Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun !
Kuhabiskan umurku untuk mendidikmu,
namun kau hanya mempelajari 8 hal dariku?", Ucap Imam Syaqiq heran.

"Benar Yaa Syeikh, aku hanya mempelajari 8 hal saja,
aku tidak mau mendustai anda", jawab Hatim.

"Coba sebutkan 8 hal yang telah kau pelajari itu ! ". pinta Imam Syaqiq.

Hatim Al Ashom pun berkata :

Pertama :
"Kulihat setiap manusia memiliki seorang kekasih.
Ketika dia mati, kekasihnya ikut mengantarkannya hingga ke kuburan, lalu meninggalkannya sendirian di sana.

Maka,
Aku lebih memilih amal kebajikan sebagai kekasihku, Sehingga ketika nanti Aku masuk liang kubur, amalku akan ikut bersamaku".

Kedua :
"Aku merenungkan Wahyu Alloh SWT :
"Dan Adapun orang2 yang takut kepada Kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka surga lah yang akan menjadi tempat tinggalnya".
(QS. An Naazi'aat,79:40-41).

Aku sadar,
Bahwa Firman Alloh pasti lah benar, Maka Aku pun berjuang untuk melawan keinginan nafsuku, hingga nafsuku tunduk kepada Alloh SWT ".

Ketiga :
"Ku perhatikan manusia selalu memulyakan dan menyimpan harta benda berharga yang mereka miliki, lalu Kupelajari Firman Alloh swt :
"Apa yang ada disisimu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Alloh akan kekal". (QS. An Nahl,16:96).

Maka setiap kali Aku memperoleh sesuatu yg berharga, Aku pun menyedekahkannya dijalan Alloh swt, agar hartaku selalu tetap terjaga di sisi-Nya".

Keempat :
"Aku melihat setiap manusia mengejar harta, kedudukan, kehormatan dan kemulyaan nasab.
Namun setelah aku mempelajarinya, ternyata semua itu tidak ada apa2nya, saat Aku membaca Wahyu Alloh swt :
"Sesungguhnya, orang yg paling mulia disisi Alloh, adalah orang yg paling bertaqwa (kepada Alloh) di antara kalian".
(QS. Al Hujuroot,49:13).

Karena itulah,
Aku pun beramal utk mewujudkan Taqwa, agar Aku memperoleh kedudukan yang Mulia di sisi Alloh SWT.

Kelima :
"Aku melihat manusia saling mencela dan melaknat, dan sumber semua itu adalah hasad (kedengkian). Lalu aku mempelajari Wahyu Alloh SWT :
"Kami telah membagikan utk penghidupan mereka di alam dunia".
(QS. Az Zukhruf,43:32).

Akupun sadar,
Bahwa semuanya telah dibagi oleh Alloh swt.
Maka aku tinggalkan sifat Hasad (dengki), kujauhi manusia, dan aku tidak bermusuhan dengan seorang pun".

Keenam :
"Kulihat manusia saling menganiaya dan saling membunuh, padahal Alloh SWT berfirman :
"Sesungguhnya syeitan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuh(mu)".
(QS. Al Fathir,35:6).

Oleh sebab itu,  Kutinggalkan permusuhan dengan manusia dan Kujadikan Syeitan sebagai satu2nya musuhku.
Aku selalu mewaspadainya dengsn sekuat tenaga, sebab Alloh swt sendiri yg telah menjadikan Syeitan sebagai musuhku".

Ketujuh :
"Aku melihat setiap orang hanya demi sepotong roti (harta), mereka rela menghinakan diri mereka sendiri dengan melakukan hal2 yg diharamkan oleh Alloh swt. Lalu kuperhatikan Firman Alloh SWT :
"Dan tiada satupun binatang melata dibumi, melainkan Alloh telah menanggung rezeki nya".
(QS. Hud,11:6).

Aku sadar, Bahwa diriku adalah salah satu dari yang melata itu, dan Alloh swt telah menjamin Rezeki ku.
Oleh karena itu, kusibukkan diriku untuk menunaikan kewajiban yang telah di berikan oleh Alloh swt dan aku tidak pernah merisaukan sesuatu yang telah dijamin oleh Alloh swt untukku".

Kedelapan :
"Aku melihat semua org bergantung kepada Makhluq Alloh swt.
Ada yg bergantung kepada ladangnya, bergantung kepada perniagaannya, bergantung kepada pekerjaannya, dan bergantung kepada kesehatan jasmaninya.
Akupun kembali kepada Firman Alloh :
"Dan barang siapa yg bertawakkal kepada Alloh, maka Alloh akan mencukupkan (segala keperluan) nya". (QS. Ath Tholaaq,65:3).

Oleh karena itulah,
Aku pun bertawakkal (bergantung) kepada Alloh swt yang Maha Perkasa dan Maha Agung, dan Alloh swt pun mencukupi semua kebutuhanku".

Mendengar jawaban dari Hatim Al Ashom,
Imam Syaqiq Al Balkhi berkata :
"Wahai Hatim, semoga Alloh memberimu Taufiq.
Aku telah mempelajari Zabur, Taurot, Injil dan Al Qur'an.
Dan kutemukan bahwa semua jenis kebaikan dan ajaran Agama, berkisar pada 8 hal yang tadi telah kau sampaikan.
Barang siapa mengamalkan 8 hal tersebut.
Maka berarti, dia telah mengamalkan isi dari 4 kitab suci".

LALU........
- Berapa lama kita menuntut ilmu?
- Apa yang kita dapatkan?
- Adakah pelajaran penting yang meresap kedalam hati kita dan selalu kita amalkan?
- Atau semua itu hanya sekedar penghibur telinga kita?

Semoga Alloh SWT, memberi kita Taufiq dan Hidayah,
Sehingga kita dapat mengamalkan apa yang kita dengar, kita lihat dan kita baca.......

Aamiin